Ia juga mengatakan mengenai respons partai-partai lain yang berlomba-lomba menawarkan tempat bagi Jokowi, seperti Golkar, PAN, dan Gerindra.
Fenomena ini sebagai bukti bahwa Jokowi tetap memiliki daya tarik politik yang kuat, meskipun tidak lagi terafiliasi dengan PDIP.
Lebih jauh, Silfester mengkritik pernyataan-pernyataan dari elite PDIP yang kerap meremehkan posisi Jokowi tanpa partai.
Baginya, komentar semacam itu justru mencerminkan ketidakmampuan partai untuk menerima dinamika baru pasca pemecatan Jokowi.
Silfester Matutina juga menyinggung bahwa sikap arogan dan budaya saling menyalahkan di dalam partai bisa menjadi ancaman serius bagi eksistensi PDIP ke depannya.***
Baca Juga: Peninggalan Jokowi Rusak, Kurnia Ramadhana: Pemberantasan Korupsi di Ambang Kehancuran
Artikel Terkait
Analisis Pengaruh Jokowi di Pilkada , Selamat Ginting: Pahami Jokowi Harus dengan Logika Terbalik
Jokowi Sedang dalam Posisi di Bibir Jurang Politik, Selamat Ginting: Dia Mengincar Gerindra atau Golkar
Nusa Ikrar Bhakti: Jokowi Mengajarkan Anak Menantunya Berpolitik Secara Suka-Suka
Prabowo Rotasi 300 Perwira TNI, Rocky Gerung: Langkah Bersih-Bersih Jenderal Jokowi
Peninggalan Jokowi Rusak, Kurnia Ramadhana: Pemberantasan Korupsi di Ambang Kehancuran
Pelemahan KPK di Era Jokowi, Khoirul Umam: Jangan Biarkan Berlanjut!