"Sejak Pilkada mulai diadakan pada 2005 PDIP tak pernah kalah di Jawa Tengah. Kekalahan kali ini menandai era baru rapuhnya dominasi PDIP di wilayah tersebut," kata Deddy Sitorus.
Menurutnya kekalahan ini disebabkan oleh berbagai faktor termasuk dugaan masifnya program bantuan sosial yang mengubah preferensi pemilih.
PDIP berkomitmen untuk terus memperkuat basis politiknya di tingkat nasional.
"Kemenangan di Jakarta adalah modal besar bagi kami. Kami siap melangkah lebih jauh dengan mengonsolidasikan kekuatan di berbagai provinsi lainnya," pungkas Deddy Sitorus.***
Artikel Terkait
Satu atau Dua Putaran? Khoirul Umam: Quick Count Pilgub Jakarta Masih Abu-Abu
Gak Bisa Bayar Pajak Kok Malah Diusir? Rocky Gerung Sindir Sri Mulyani
PKS Optimis di Jakarta, Habib Aboebakar: Masih Ada Peluang untuk Putaran Kedua
Kabar Baik! Prabowo Janji Tambah Gaji Guru ASN dan Non-ASN
Hasto Kristiyanto Bongkar 'Kejahatan Demokrasi' di Pilkada 2024, PDI Perjuangan Tetap Kokoh
Kapan Hasil Rekapitulasi Pilkada 2024 Akan Diumumkan? Ini Jawaban KPU