Jokowi Ancaman untuk Kualitas Pilkada, Ray Rangkuti: Demokrasi Indonesia Terancam Menurun

photo author
- Senin, 25 November 2024 | 10:00 WIB
Pengamat politik Ray Rangkuti (dok instagram Ray Rangkuti)
Pengamat politik Ray Rangkuti (dok instagram Ray Rangkuti)


Bisnisbandung.com - Pengamat politik Ray Rangkuti mengkritisi jalannya Pilkada 2024 yang ia nilai menunjukkan penurunan kualitas demokrasi.

Menurut Ray Rangkuti situasi politik saat ini menunjukkan bahwa banyak aspek demokrasi yang perlahan diperosotkan.

Salah satunya adalah keterlibatan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mendukung pasangan calon (paslon) tertentu yang memperburuk netralitas pemilu.

Baca Juga: Kacang Nepo Melangkah ke Kancah Nasional Bersama BRI

Ray Rangkuti menjelaskan bahwa keterlibatan Jokowi dalam mendukung paslon di beberapa daerah seperti Jawa Tengah dan Jakarta menunjukkan adanya penurunan wibawa.

Ia menilai hal tersebut menjadi paradoks di mana Jokowi yang sebelumnya dicintai masyarakat justru terjebak dalam politik praktis dengan mendukung paslon-paslon tertentu.

Dikutip dari youtube Satu Visi Utama, Ray Rangkuti menjelaskan  "Jokowi seolah menurunkan dirinya menjadi hanya sekadar pendukung di Pilkada yang memunculkan kekecewaan di kalangan pendukungnya."

Selain itu Ray Rangkuti juga menyoroti fenomena kampanye yang semakin mengedepankan pendekatan simpatik dan empatik daripada berbicara soal visi dan misi yang substansial.

Model kampanye seperti ini menurutnya mengarah pada populisme yang lebih mengutamakan efek simpati daripada pembahasan program yang lebih mendalam.

Baca Juga: Program Pemberdayaan BRI Sukses Dukung UMKM Keripik Kentang Albaetya Berkembang Pesat

Rangkuti juga mengkritik kualitas debat yang semakin menurun.

Debat yang seharusnya menjadi ajang tukar ide dan gagasan antara paslon justru sering berujung pada kericuhan dan kekerasan.

"Debat yang seharusnya jadi ruang untuk diskusi malah berubah menjadi ajang adu otot," ujar Ray Rangkuti.

Kritik tajam Rangkuti juga ditujukan kepada institusi negara seperti aparat sipil negara (ASN), kepolisian, dan TNI yang menurutnya semakin kehilangan netralitas.

Baca Juga: Cara Cepat Berantas dari musuh bebuyutan Judi Online

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X