Bisnisbandung.com - Keputusan Universitas Indonesia (UI) untuk menangguhkan kelulusan Bahlil Lahadalia sebagai doktor beberapa waktu lalu menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Ade Armando pengamat politik dan akademisi menyoroti bahwa kasus ini menunjukkan betapa sistem pendidikan tinggi di Indonesia kerap kali menjadi lahan komodifikasi gelar akademik.
Dalam video yang diunggah di kanal YouTube-nya, Ade Armando mengungkapkan berbagai persoalan mendasar yang melatarbelakangi permasalahan tersebut.
Baca Juga: Pentingnya Menjaga Kelestarian Hutan Mangrove Demi Masa Depan Lingkungan Karena Banyak Manfaat
Ade Armando merasa bahagia mendengar bahwa UI menangguhkan kelulusan Bahlil sebagai doktor.
Menurutnya ini adalah bukti bahwa perguruan tinggi tidak terpengaruh oleh kepentingan politik atau kekuasaan.
"Penangguhan tersebut bukan berarti pembatalan namun menunjukkan independensi UI dalam menegakkan prinsip integritas akademik," ucapnya.
Menurut Ade Armando salah satu masalah besar dalam sistem pendidikan tinggi adalah komersialisasi pendidikan yang mengutamakan kuantitas dibandingkan kualitas.
Ade Armando menjelaskan "Gelar doktor di Indonesia seringkali dikejar demi gengsi atau manfaat pragmatis, bukan untuk pengembangan ilmu yang mendalam."
Hal ini terlihat dari banyaknya program pasca sarjana yang diselenggarakan secara pragmatis untuk menarik lebih banyak mahasiswa namun dengan standar yang rendah.
Ade Armando menegaskan bahwa menjadi doktor seharusnya bukan sekedar untuk mencapai posisi bergengsi atau mendapat gaji tinggi.
Proses pendidikan doktoral seharusnya berfokus pada pengembangan ilmu pengetahuan dan profesionalisme.
Dengan demikian setiap disertasi harus memiliki nilai ilmiah yang dapat diuji dan dikaji secara obyektif.
Artikel Terkait
Presiden Prabowo dan Xi Jinping Bahas Masa Depan Geopolitik, Connie Rahakundini: Menguatkan Posisi Indonesia
Mahfud MD Bongkar Kedok Program Lapor Mas Wapres, Gimmick atau Solusi?
Prabowo Punya Nyali, Yanuar Rizky: Langkah Berani Hancurkan Cengkeraman Oligarki
Prabowo Diminta Segera Reshuffle Kabinet, Prof. Didin Soroti Sri Mulyani!
Ambisi Hasto, Andika, Bambang Pacul, dan Isu Elektabilitas, Zulfan Lindan: PDI Perjuangan di Persimpangan Jalan
Bung Karno Bukan Alat Kampanye! Ahmad Khairul Umam Tegaskan Perjuangannya Lebih dari Sekadar Simbol