Lukas Luwarso menyoroti bahwa pola yang serupa pernah diterapkan di Amerika Serikat oleh J. Edgar Hoover, mantan kepala FBI, yang menggunakan informasi pribadi sebagai alat untuk mengendalikan politikus dan mempertahankan kekuasaannya.
Refly Harun menanggapi pemikiran dari Lukas Luwarso tersebut, dan mempertanyakan apakah Prabowo akan mampu keluar dari pola kontrol ini atau justru memilih untuk menikmati “keamanan” dari ketersanderaan politik tersebut?
Menurutnya, Jika Prabowo tidak menindak para tokoh yang terlibat dalam korupsi atau memiliki potensi konflik kepentingan, maka akan muncul kesan bahwa ia masih terpengaruh oleh kekuatan lama yang dimiliki Jokowi.
“Jadi, Pak Prabowo Subianto, lawanlah! Kecuali, tentu, Bapak menikmati apa yang disebut Stockholm Syndrome,” tegas Refly Harun.***
Baca Juga: Prabowo Ucapkan Selamat kepada Donald Trump, Siapkan Kunjungan ke Amerika Serikat
Artikel Terkait
Prabowo Akomodasi Sebanyak Mungkin Pihak, Eep Saefulloh: Siapapun di Kabinet Tugas Mereka Berat
Sektor UMKM, Petani dan Nelayan Dapat Angin Segar! Prabowo Resmi Hapus Utang Macet
Budi Arie di Ujung Tanduk, Rocky Gerung: Prabowo Tak Lagi Ikuti Kemauan Jokowi
Andi Widjajanto Ungkap Perbedaan Gaya Pemerintahan Jokowi dan Prabowo
Prabowo Ucapkan Selamat kepada Donald Trump, Siapkan Kunjungan ke Amerika Serikat
Danantara Tak Boleh Dikebut, Prabowo Jelaskan Alasan Dibalik Kehati-hatian