Konteks ini diperparah oleh sensitivitas publik terhadap isu-isu serupa yang melibatkan keluarga Jokowi, seperti kasus "nebeng" jet pribadi oleh Kaesang Pangarep sebelumnya.
Dalam menanggapi aksi protes yang meluas, Anies berupaya mengalihkan perhatian pada pentingnya menjaga gagasan dan kebebasan intelektual.
“Kita semua tahu Anies pintar berkata-kata, tapi terus terang, ungkapan Anies kali ini terasa sangat berlebihan,” ujar Ade Armando.
“Buku-buku Najwa dibakar karena kemarahan orang terhadap kenyinyiran Najwa, bukan karena mereka hendak menghentikan penyebaran gagasan Najwa. Yang diprotes adalah ucapannya bahwa Jokowi ‘nebeng’ TNI, seperti Kaesang yang ‘nebeng’ temannya,” sambungnya.
Namun, Ade Armando memandang sikap ini mungkin tidak relevan mengingat kontroversi Najwa lebih berfokus pada ucapannya yang dianggap menghina Jokowi daripada pembungkaman ide.***
Baca Juga: Gatot Nurmantyo Ungkap Ancaman Perpecahan di Kabinet Prabowo!
Artikel Terkait
Jokowi Dikaitkan Soal Penangkapan Tom Lembong, Hersubeno Arief: Kenapa Bukan Prabowo?
Megawati Mengaku Disadap, Rocky Gerung: Dia Menyimpan Informasi Pemerintahan Jokowi
Eep Saefulloh: Tidak Masuk Akal Membayangkan Prabowo Menjadi Pelanjut Dari Kebijakan Jokowi
Presiden Prabowo Berpihak Pada Rakyat, Eep Saefulloh Tegaskan Bukan Dengan Jokowi
Dampak Utang Pemerintahan Jokowi, Anthony Budiawan: Doping untuk Rupiah yang Membebani Rakyat
Rocky Gerung Soroti Kasus Tom Lembong, Balas Dendam Politik Jokowi?