Prabowo Sadarkan Indonesia untuk Menghadapi Kenyataan, Pengamat: Era Pencitraan Jokowi Selesai

photo author
- Kamis, 24 Oktober 2024 | 19:30 WIB
Hendri Satrio (Tangkap layar youtube Official iNews)
Hendri Satrio (Tangkap layar youtube Official iNews)

Bisnisbandung.com - Pengamat politik Hendri Satrio memberikan pandangannya terkait pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden Indonesia.

 Hendri Satrio mengungkapkan bahwa pidato Prabowo membawa pesan kuat bahwa Indonesia harus segera menghadapi realitas, tanpa diliputi pencitraan yang selama ini terjadi.

“Menurut saya, salah satu poin inti dari pidato Pak Prabowo adalah bahwa Indonesia saat ini harus menghadapi kenyataan yang tidak lagi dipoles-poles,” ungkapnya dilansir dari youtube Official Inews.

“Jadi, ibaratnya, pencitraan Pak Jokowi selama 10 tahun itu selesai dalam pidato Pak Prabowo yang berdurasi 1 jam,” lanjutnya.

Baca Juga: Refly Harun: Usai Jokowi Lengser Anies Baswedan Luncurkan Partai Baru

Hendri Satrio menyoroti bahwa pidato tersebut menjadi titik akhir dari strategi pencitraan yang dinilai telah mendominasi era kepemimpinan Jokowi selama sepuluh tahun terakhir.

Dalam analisisnya, Hendri Satrio mengungkapkan bahwa Prabowo menyampaikan pesan yang menyentuh berbagai permasalahan mendasar di Indonesia, salah satunya terkait ekonomi.

Meskipun Indonesia diakui sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar dunia dan menjadi anggota G20, Hendri melihat bahwa Prabowo menekankan pentingnya memperhatikan kesejahteraan rakyat.

Baca Juga: Rose BLACKPINK dan Bruno Mars berkolaborasi merilis Single berjudul APT

 Kemiskinan yang masih merajalela menjadi sorotan utama, menggarisbawahi pandangan bahwa kebanggaan atas prestasi internasional tidak berarti banyak jika rakyatnya masih bergelut dengan kemiskinan.

Hendri Satrio juga menyoroti pernyataan Prabowo tentang kemiskinan yang dialami oleh masyarakat lanjut usia.

Gambaran tentang rakyat Indonesia berusia 70 tahun yang masih harus bekerja keras, menurut Hendri Satrio, menjadi refleksi bahwa kemerdekaan sejati belum dirasakan oleh semua orang.

Prabowo, dalam pandangan Hendri Satrio, mencoba menyampaikan bahwa ada ketimpangan besar yang masih harus diselesaikan, sebuah pandangan yang sudah ia tuangkan dalam bukunya ‘Paradoks Indonesia'.

Baca Juga: bank bjb Raih Pengakuan Top 20 Financial Institution 2024

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X