Namun dia mempertanyakan bagaimana Bahlil bisa menyelesaikan disertasi sekaligus menulis tiga artikel jurnal dalam waktu singkat.
Ade Armando menduga Bahlil dibantu oleh sebuah tim bukan joki atau plagiat, tapi lebih sebagai pendukung untuk mengumpulkan data, menganalisisnya, dan menulis laporan.
"Bahlil mungkin memimpin penulisan disertasinya tapi detailnya dikerjakan oleh timnya," ujar Ade Armando.
Baca Juga: Setor Dividen Jumbo ke Negara, BRI Diganjar Penghargaan The Asian Post Awards 2024
Ade Armando menyarankan agar UI melakukan investigasi mendalam untuk memastikan proses akademik tetap terjaga.
"Jangan sampai Bahlil jadi korban fitnah tapi juga jangan sampai kualitas pendidikan kita dikorbankan," tegas Ade Armando.
Ade Armando berharap proses ini bisa memberikan kejelasan terkait apakah prosedur penulisan disertasi dan jurnal yang dilakukan Bahlil sesuai dengan standar akademik UI.
“Yang paling penting adalah menjaga akal sehat. Kasus ini harus dipelajari dengan seksama agar pendidikan tinggi kita tidak tercederai,” tutup Ade Armando.***
Artikel Terkait
Jokowi End Game, Okky Madasari: Apa yang Tersisa untuk Indonesia di Era Prabowo?
Luhut Cerita Awal Mula Bergabung di Kabinet Prabowo, Izin Istri Sebelum Menerima Tugas
Pesan Kritis Mahfud MD untuk Prabowo, Harus Selesaikan Tugas Berat Warisan Jokowi
Kritik Tanpa Henti, Rocky Gerung Desak Masyarakat Terus Awasi Pemerintahan Prabowo
Tegas dan Tak Suka Kabinet Gado-Gado, Said Didu Ungkap Gaya Kepemimpinan Prabowo
Eks Pimpinan KPK Saut Situmorang Tantang Prabowo, Pecat Orang Terdekat yang Korupsi Baru Keren!