Pergantian Kepala BIN di Ujung Pemerintahan Jokowi, Hersubeno Arief Soroti Kejanggalan

photo author
- Kamis, 17 Oktober 2024 | 07:30 WIB
Hersubeno Arief (Tangkap layar youtube Hersubeno Point)
Hersubeno Arief (Tangkap layar youtube Hersubeno Point)

Bisnisbandung.com - Pergantian mendadak Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di penghujung masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menarik perhatian publik dan menimbulkan sejumlah spekulasi.

Budi Gunawan, yang telah lama memegang posisi strategis sebagai Kepala BIN, akan digantikan oleh Letnan Jenderal TNI Herindra, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan.

Keputusan ini dianggap janggal oleh banyak pihak, termasuk jurnalis senior Hersubeno Arief, yang menyebutnya sebagai langkah politik penuh manuver.

Pergantian ini terjadi di tengah proses pemanggilan calon menteri dan wakil menteri oleh Prabowo Subianto, presiden terpilih yang segera akan dilantik.

Baca Juga: PDI-P Terbelah, Bambang Pacul: Tiga Pendapat Berbeda Tentang Masa Depan Bersama Prabowo

Keputusan Jokowi untuk mengganti Kepala BIN justru dianggap sebagai tanda bahwa meskipun masa jabatannya hampir berakhir, Jokowi masih ingin menunjukkan kendali kuat atas kekuasaan.

 Menurut Hersubeno Arief, hal ini bisa diartikan sebagai unjuk kekuatan Jokowi di hadapan Prabowo, terutama dalam upaya menegaskan pengaruhnya dalam penyusunan kabinet.

Selain itu, Hersubeno  Arief mengaitkan pergantian ini dengan dinamika politik antara Jokowi, Prabowo, dan PDI Perjuangan.

Baca Juga: Total Aset Rp 23,4 Miliar, Berikut Kekayaan Muhammad Herindra yang Ditunjuk Menjadi Kepala BIN

 Hingga berita ini ditulis, belum ada kejelasan mengenai keterlibatan PDI Perjuangan dalam kabinet Prabowo.

 Kader-kader dari partai tersebut, termasuk Budi Gunawan, yang sempat disebut-sebut sebagai calon menteri, belum terlihat masuk dalam jajaran pemerintahan yang baru.

Hal ini semakin memperkuat anggapan bahwa keputusan Jokowi untuk mengganti Kepala BIN adalah bagian dari langkah politik yang lebih besar, yang mungkin melibatkan PDIP dalam bentuk lain, di luar kabinet.

Hersubeno Arief  juga menyoroti waktu pengiriman surat penggantian Kepala BIN ke DPR, yang sudah dilakukan pada 10 Oktober, namun baru diketahui publik beberapa hari kemudian.

Baca Juga: PKS Usulkan Guru Besar ITB Yassierli Jadi Menteri Prabowo, Apa Harapan di Balik Nama Ini?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X