"Isu yang berkembang, Jokowi menitipkan beberapa nama untuk dijadikan menteri seperti Pratikno, Raja Juli Antoni, hingga Bahlil Lahadalia. Ini langkah Jokowi untuk memastikan orang-orangnya tetap memiliki kekuasaan setelah dirinya tak lagi menjabat," tutur Refly Harun.
Refly Harun menduga bahwa salah satu kekhawatiran terbesar Jokowi adalah potensi tuduhan terkait korupsi, pelanggaran HAM, politik dinasti, dan bisnis-bisnis yang belum terselesaikan termasuk proyek besar seperti Ibu Kota Nusantara (IKN).
Jokowi disebut-sebut ingin memastikan agar dia dan orang-orang di sekitarnya tidak terseret masalah hukum pasca dirinya lengser.
Baca Juga: Untuk Para Pebisnis,Patuhi Etika Bisnis Agar Bisnis Anda Lancar!
“Pertemuan ini bukan hanya sekadar makan malam biasa. Ini adalah langkah strategis Jokowi untuk mengamankan dirinya di masa depan, terutama dari berbagai ancaman hukum yang mungkin muncul,” tutup Refly Harun.***
Artikel Terkait
Jokowi Seperti Menunggang Macan, Rocky Gerung: Siap-Siap Senjata Makan Tuan!
No Anies No Party, Sahrin Hamid: Dukungan Tetap Solid!
Politik Dinasti di Balik Senyuman Gibran, Analisis Tajam Refly Harun
Adhie Massardi: Pemilik Akun Fufu Fafa Mungkin 'Sakit Jiwa' Seperti Caligula!
Proyek Nikel Jokowi Diklaim Melibatkan Kerja Paksa! Rocky Gerung: Tuduhan Mengejutkan
Warisan Jokowi di Mata Eep Saefulloh, Antara Ambisi Dinasti dan Realita Pahit