Dari Cawe-Cawe ke Minta-Minta, Refly Harun Bahas Perubahan Strategi Jokowi

Bisnisbandung.com - Pengamat hukum tata negara Refly Harun kembali mengomentari dinamika politik yang melibatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di akhir masa jabatannya.

Refly Harun menilai bahwa pertemuan antara Jokowi dan Prabowo Subianto baru-baru ini tidak lebih dari sebuah "gimik politik" yang bertujuan untuk mengalihkan perhatian publik.

Refly Harun menyebut pertemuan antara Jokowi dan Prabowo Subianto yang berlangsung beberapa waktu lalu hanyalah strategi politik biasa.

Baca Juga: Simak Strategi Marketing Yang Efektif Untuk Bisnis Anda

"Anggap saja pertemuan Jokowi dan Prabowo itu sebagai gimik politik, jangan terlalu dianggap serius," ujar Refly Harun yan dikutip dari youtube Aksanation.

Menurutnya di akhir masa jabatan Jokowi pertemuan ini lebih banyak bertujuan untuk mengacaukan analisis politik yang berkembang di publik.

"Prabowo mungkin serius tapi Jokowi sedang membuat gimik jadi jangan terlalu dipikirkan," tambah Refly Harun.

Refly Harun menjelaskan di balik pertemuan tersebut ada pesan tersirat yang ingin disampaikan oleh Jokowi.

"Pertemuan itu ingin Jokowi jadikan simbol bahwa dia masih bisa mengendalikan Prabowo," ujar Refly Harun.

Baca Juga: Khusus Pengusaha, Ini Dia Cara Membangun Tim Pemasaran Yang Efektif

Dengan sisa waktu hanya tiga bulan sebelum lengser, Jokowi disebut mencoba menunjukkan bahwa hubungannya dengan Prabowo baik-baik saja meski di belakang layar bisa saja ada negosiasi serius yang tak terungkap ke publik.

"Pertemuan tersebut mungkin juga menjadi cara Jokowi untuk mengamankan kepentingan pribadinya serta keluarganya termasuk memastikan pelantikan orang-orang kepercayaannya di kementerian,” kata Refly Harun.

Refly Harun menyebut bahwa peran Jokowi saat ini telah berubah dari "cawe-cawe" menjadi "minta-minta."

"Kalau cawe-cawe itu colek-colek, sekarang Jokowi sudah di posisi minta-minta," ujarnya.

Baca Juga: Kesuksesan BRI di Top BUMN Awards 2024: Penghargaan untuk Insan BRILian