Kebal Hukum! Selamat Ginting Bandingkan Gibran dengan Al Capone dalam Skandal Fufufafa

photo author
- Minggu, 6 Oktober 2024 | 20:00 WIB
Selamat Ginting (Tangkap layar youtube 2045 TV)
Selamat Ginting (Tangkap layar youtube 2045 TV)

Bisnisbandung.com - Selamat Ginting menyoroti skandal akun "fufufafa" yang menjerat nama wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka yang menjadi perbincangan hangat di media sosial sudah hampir dua bulan.

 Selamat Ginting membandingkan situasi ini dengan kisah Al Capone, gangster legendaris dari Chicago, yang berhasil menguasai banyak pihak, termasuk aparat hukum.

 Menurutnya, kemiripan antara kedua kasus ini terletak pada kesulitan mengungkap fakta di baliknya karena si pelaku yang selalu menjawab tidak tahu.

“Saya jadi ingat Raja Gangster di Chicago, Illinois, Amerika, yaitu Al Capone. Iya, Al Capone itu dalam setiap pengadilan ketika ditanya jawabannya selalu, ‘Gak tahu, bukan saya, jangan tanyakan saya, tanyakan yang lain.’” Jelas Selamat Ginting.

Baca Juga: Mahfud MD Pamerkan Jejak Keberhasilannya sebagai Menko Polhukam, Dari Kasus Sambo Hingga Al-Zaytun

“Padahal dalam kasus penyelundupan minuman keras dari Kanada, dia terlibat di situ. Tapi jawabannya selalu, ‘Kanada di mana pun saya enggak tahu.’” Sambungnya dilansir dari youtube 2045 TV.

Selamat Ginting menegaskan bahwa pengungkapan skandal akun anonim ini seharusnya tidak sulit jika aparat penegak hukum benar-benar berani mengambil tindakan.

Ia menyebutkan bahwa Kapolri, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara, hingga pemilik platform seharusnya bisa dipanggil untuk mengusut siapa sebenarnya pemilik akun fufufafa.

Namun, hambatan besar dalam kasus ini adalah adanya pengaruh kuat dari penguasa, yang dianggap melindungi sosok di balik akun tersebut.

Baca Juga: Siapa Ketum Partai yang Dilaporkan Atas Penganiayaan? Hersubeno Arief: Kasus Ini Harus Transparan

Selamat Ginting juga mengungkapkan bahwa kondisi ini membuat banyak orang, terutama aparat, enggan bertindak lebih lanjut.

Ia berpendapat bahwa selama sosok berkuasa yang diduga terkait dengan skandal ini masih memegang kendali, sulit bagi siapa pun untuk berani mengungkap kebenaran.

Situasi bisa berubah setelah masa pemerintahan saat ini berakhir pada 20 Oktober, ketika kekuatan politik mungkin bergeser dan pengungkapan kasus ini bisa lebih terbuka.

Baca Juga: Dibalik Kemegahan MotoGP Mandalika 2024, BRI Dorong UMKM Semakin Berdaya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X