Tekanan publik, terutama dari kalangan netizen, menjadi faktor penting dalam menentukan stabilitas politik di masa mendatang.
Menurut Rocky Gerung, meskipun pelantikan Gibran mungkin akan tetap berlangsung, legitimasi politiknya akan terus dipertanyakan jika proses tersebut dinilai tidak transparan dan dipaksakan.
Hal ini dapat berdampak pada stabilitas politik Indonesia, terutama jika ketidakpuasan publik terus meningkat.
Baca Juga: Survei atau Propaganda? Refly Harun Pertanyakan Hasil Tinggi Kepuasan Jokowi
Dengan semakin dekatnya tanggal pelantikan, ketegangan politik di kalangan elit semakin terasa. Rocky Gerung melihat adanya disharmoni dalam hubungan antara Presiden Prabowo dan Gibran, yang bisa berujung pada perubahan konstelasi politik di tingkat nasional.
“Kendati Pak Prabowo menganggap bahwa ini harus dilantik karena ini prosedur, tetapi bagi netizen, silakan dilantik, tetapi legitimasi akan makin turun jika dipaksakan,”ucapnya.
“Saya hanya menganalisis berita-berita dan sensasi yang ada di media sosial, dan itu menunjukkan betapa netizen memiliki determinasi untuk menentukan stabil atau tidak stabilnya politik Indonesia ke depan,” lugas Rocky Gerung.***
Baca Juga: PDIP Tidak Akan Ambil Keputusan Sempit, Chico Hakim Tegaskan Fokus Pada Bangsa
Artikel Terkait
Menjelang Transisi, AHY Fokus Selesaikan Tugas Sebelum Menuju Pemerintahan Prabowo-Gibran
Percuma! Refly Harun: Gibran Mati-Matian Menghapus Akun FufuFafa
Amien Rais Serukan Rakyat Untuk Membatalkan Gibran Sebagai Wapres Setelah Pelantikan
Ketidakhadiran Gibran di Pelantikan DPR, MPR, dan DPD RI Memicu Spekulasi Publik, Warganet : Takut Ada yang Teriak FUFUFAFA
Beredar di Media X Draft Kabinet Prabowo-Gibran 2024-2029, Berikut Nama-nama Beserta Jabatannya?
Gibran Tak Hadir di Pelantikan DPR, Rocky Gerung: Pertanda Pembatalan Jabatan Wapres?