"Negara kita ini sekarang dikuasai oleh oligarki. Termasuk Pak Jokowi yang juga bagian dari itu meskipun dia mungkin tidak sadar," ungkap Salim.
Ia menyebut bahwa banyak kebijakan dan undang-undang yang dibuat berdasarkan proyek-proyek kepentingan partai atau kelompok tertentu.
Salim Said juga menyinggung soal pengesahan undang-undang yang memperlemah KPK sebagai contoh nyata bagaimana oligarki mempengaruhi kebijakan negara.
"Sejarah itu adalah alat politik. Mereka yang mendorong pemutaran film tersebut ingin agar generasi muda tidak melupakan sejarah kelam bangsa ini. Tapi ada juga yang ingin menghapusnya untuk kepentingan politik mereka sendiri," kata Salim Said.
Meski begitu Salim Said mengingatkan pentingnya kebebasan berpendapat dan mengungkap sejarah secara jujur.
“Kalau tidak ada kebebasan, maka tidak ada kompetisi dalam memberi makna pada sejarah,” pungkasnya.***
Artikel Terkait
Meninggalkan Jabatan untuk Kebangkitan PDI-P, Arteria Dahlan Mundur dari DPR
Gatot Nurmantyo Ungkap Rahasia Raja Jawa, Kontrol yang Mengikat Aparat Negara!
TAP MPR dan Sejarah yang Terancam Hilang, Pandangan Bivitri Susanti
Refly Harun Bongkar Alasan Jokowi Belum Pindahkan Ibu Kota ke IKN
Israel Serang Lebanon dan Yaman, Rocky Gerung: Kenapa Indonesia Sibuk Ribut Sendiri
Jokowi Buka Jalur Ekspor Pasir Laut, Parid Ridwanuddin: Peluang atau Ancaman Korupsi?