Bisnisbandung.com - Meski sudah hampir satu dekade menjabat sebagai Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) masih saja menghadapi tudingan bahwa dirinya terlibat dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Isu ini kerap muncul meskipun tidak pernah ada bukti yang kuat.
Pakar politik Prof. Salim Said baru-baru ini mengomentari masalah ini serta memberikan pandangannya yang kritis namun juga penuh simpati terhadap Jokowi.
Baca Juga: Ungu Merilis Karya Terbaru bersama Nassar dan Lesti berjudul Udang Di Balik Batu
“Beban yang dipikul Pak Jokowi itu berat sekali, salah satunya adalah tuduhan bahwa dia PKI,” kata Salim Said yang dikutip dari youtube Refly Harun.
Menurutnya tuduhan ini tidak memiliki dasar yang jelas dan lebih didorong oleh sentimen politik.
Salim Said menyatakan bahwa ia tidak percaya Jokowi terlibat dengan PKI.
"Saya tidak percaya dia itu PKI atau komunis. Dia bukan orang yang cukup cerdas untuk dimanfaatkan oleh komunisme," ujar Salim Said.
Ia menambahkan bahwa Jokowi menjadi presiden bukan karena ideologi melainkan karena keadaan politik saat itu yang tidak memiliki pilihan lain.
Baca Juga: Berlimpah Hadiah, BRImo FSTVL Hadir Kembali Untuk Para Pengguna Setia Super Apps BRImo
Menurut Salim Said, Jokowi naik menjadi presiden lebih karena popularitasnya di Solo dan didorong oleh tokoh-tokoh politik yang mencari figur baru.
"Jokowi itu bukan kader partai. Dia jadi presiden karena kebetulan, bukan rencana besar," tambahnya.
Selain tudingan PKI, Salim Said juga menyinggung pengaruh oligarki dalam pemerintahan Jokowi.
Menurutnya Jokowi tak sepenuhnya menyadari bahwa ia mengakomodasi berbagai kepentingan kelompok elit di lingkar kekuasaan.
Artikel Terkait
Meninggalkan Jabatan untuk Kebangkitan PDI-P, Arteria Dahlan Mundur dari DPR
Gatot Nurmantyo Ungkap Rahasia Raja Jawa, Kontrol yang Mengikat Aparat Negara!
TAP MPR dan Sejarah yang Terancam Hilang, Pandangan Bivitri Susanti
Refly Harun Bongkar Alasan Jokowi Belum Pindahkan Ibu Kota ke IKN
Israel Serang Lebanon dan Yaman, Rocky Gerung: Kenapa Indonesia Sibuk Ribut Sendiri
Jokowi Buka Jalur Ekspor Pasir Laut, Parid Ridwanuddin: Peluang atau Ancaman Korupsi?