Ketika Rasionalitas Dunia Berujung pada Perang, Indonesia Harus Melawan Produksi Perang Global

photo author
- Selasa, 1 Oktober 2024 | 21:15 WIB
Perang di timur tengah makin memanas (Tangkap layar youtube Rocky Gerung Official)
Perang di timur tengah makin memanas (Tangkap layar youtube Rocky Gerung Official)

Bisnisbandung.com - Situasi di Timur Tengah, khususnya konflik antara Palestina dan Israel, semakin memanas dan tampaknya sulit untuk mereda.

Arogansi Israel dalam menghadapi konflik ini menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap perdamaian dunia, yang bisa saja mengancam Indonesia.

Banyak pengamat, termasuk Rocky Gerung, menyatakan bahwa ketegangan yang terus meningkat ini berpotensi memicu terjadinya Perang Dunia Ketiga.

Rocky Gerung menyoroti bahwa situasi global saat ini sering kali ditandai dengan doktrin "si vis pacem, para bellum," yang berarti jika Anda menginginkan perdamaian, Anda harus siap untuk berperang.

Baca Juga: Israel Serang Lebanon dan Yaman, Rocky Gerung: Kenapa Indonesia Sibuk Ribut Sendiri

Hal ini tercermin dalam perilaku kekuatan-kekuatan besar yang selalu terjebak dalam ketegangan rasional. Ketegangan ini dapat berujung pada konflik, di mana penggunaan kekerasan menjadi salah satu cara untuk menyelesaikan masalah.

Namun, perspektif lain juga muncul. Para pemikir seperti Stanley Hoffmann menekankan pentingnya dialog sebagai alat untuk mencapai perdamaian, bukan sekadar kekuatan militer.

Rocky Gerung mengingatkan bahwa memproduksi perang bukan hanya merusak masyarakat, tetapi juga mengancam keberlangsungan planet ini.

Penggunaan sumber daya alam untuk memproduksi senjata pemusnah dan emisi karbon yang tinggi akibat konflik militer berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan bumi.

Baca Juga: Refly Harun Bongkar Alasan Jokowi Belum Pindahkan Ibu Kota ke IKN

Satu ancaman besar yang sudah teridentifikasi adalah potensi terjadinya perang nuklir. Dalam konteks ini, ide mutual destruction di mana kemenangan dalam perang justru berujung pada kehancuran total menjadi semakin relevan.

Dengan kata lain, dalam situasi perang nuklir, tidak ada pemenang, hanya kerugian yang ditanggung oleh seluruh umat manusia.

Melihat kondisi ini, Rocky Gerung menekankan pentingnya Indonesia untuk berperan aktif dalam menyebarkan prinsip-prinsip perdamaian dan menganalisis konflik secara mendalam.

Baca Juga: TAP MPR dan Sejarah yang Terancam Hilang, Pandangan Bivitri Susanti

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X