Menyusuri Kasus HAM, Haris Azhar Bicara Peluang Prabowo-Gibran

photo author
- Kamis, 26 September 2024 | 09:00 WIB
Haris Azhar aktivis hak asasi manusia (HAM) (dok youtube Narasi Newsroom)
Haris Azhar aktivis hak asasi manusia (HAM) (dok youtube Narasi Newsroom)


Bisnisbandung.com - Haris Azhar aktivis hak asasi manusia (HAM) mengungkapkan pandangannya terkait prospek penyelesaian kasus-kasus HAM di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Dalam pandangannya meskipun ada harapan baru perjalanan menuju keadilan HAM di Indonesia masih penuh tantangan.

Menurut Haris Azhar, Prabowo yang saat ini menjadi presiden terpilih dikenal dengan latar belakang militernya.

Baca Juga: Cara Cepat Belajar Memahami dan Menyesuaikan Waktu dengan PST (Pacific Standard Time)

Haris Azhar menyoroti hal ini dengan hati-hati mengingat Prabowo pernah dikaitkan dengan sejumlah pelanggaran HAM di masa lalu.

"Rekam jejaknya harus diakui tidak lepas dari berbagai isu pelanggaran HAM seperti peristiwa penculikan aktivis 1998. Ini adalah catatan serius," ujar Haris Azhar yang dikutip dari youtube Narasi Newsroom.

Namun Haris Azhar juga menilai bahwa perbaikan dan reformasi dalam sistem HAM bisa saja terjadi jika ada komitmen kuat dari Prabowo.

"Yang penting sekarang adalah bagaimana Prabowo menghadapi masa lalunya. Apakah dia bersedia membuka dialog dan menyelesaikan kasus-kasus yang masih menggantung?"

Baca Juga: Simak Tren Warna Tahun 2025, Untuk Menambah Koleksi Fashion Anda!

Di sisi lain Gibran Rakabuming yang juga putra Presiden Joko Widodo dinilai sebagai sosok muda yang mungkin bisa membawa angin segar dalam penyelesaian masalah HAM.

"Gibran punya kesempatan untuk mendorong penyelesaian kasus HAM dengan lebih progresif mengingat ia tidak punya beban masa lalu seperti Prabowo," kata Haris Azhar.

Meski demikian tantangan bagi Gibran adalah apakah dia bisa membawa isu HAM ini ke dalam prioritas utama pemerintah.

"Sebagai politisi muda Gibran harus mampu menunjukkan keberpihakan yang jelas terhadap korban pelanggaran HAM dan memperjuangkan keadilan yang tertunda," tambah Haris Azhar.

Haris Azhar melihat bahwa penyelesaian kasus HAM di Indonesia tidak hanya bergantung pada figur presiden dan wakil presiden tetapi juga pada dukungan legislatif, yudikatif, serta kesadaran masyarakat.

Baca Juga: Beragam Ide Bisnis di Akhir Tahun, Segera Ambil Peluang Ini!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X