Sindir Gibran Foto Wakil Presiden Digantikan FufuFafa, Rocky Gerung Sebut Pembangkangan Sosial

photo author
- Rabu, 25 September 2024 | 08:00 WIB
viral pasang satu foto saja (dok X Cak Khum)
viral pasang satu foto saja (dok X Cak Khum)


Bisnisbandung.com - Dalam dunia politik Indonesia baru-baru ini muncul fenomena menarik yang ramai dibicarakan di media sosial.

Gerakan ini dikenal dengan istilah "Pasang Foto Presiden Prabowo Saja," di mana foto Presiden terpilih Prabowo Subianto dipasang tanpa Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka. Sebagai gantinya hanya ada bingkai yang bertuliskan "FufuFafa".

Rocky Gerung seorang cendekiawan dan pengamat politik menyatakan bahwa ini merupakan bentuk pembangkangan sosial yang mencerminkan ketidakpuasan publik terhadap cara-cara politik yang dianggap tidak etis.

Baca Juga: Simak Tren Warna Tahun 2025, Untuk Menambah Koleksi Fashion Anda!

Menurut Rocky Gerung gerakan ini bukan hanya sekadar aksi iseng melainkan sebuah bentuk satire dan kritik terhadap dinasti politik yang dipandang semakin kuat di bawah kepemimpinan Jokowi. 

Rocky Gerung menilai tindakan ini menunjukkan adanya sinisme terhadap posisi Gibran sebagai Wakil Presiden yang seolah-olah ditentukan oleh kekuasaan orang tuanya.

Dengan hanya menampilkan Prabowo dan tulisan "FufuFafa" publik seakan memberi sinyal bahwa Gibran tidak layak mendapatkan perhatian yang sama.

Rocky Gerung menegaskan pentingnya memahami psikologi di balik gerakan ini.

Dia menyebutkan bahwa ini adalah indikasi bahwa netizen bukan lagi partai politik yang memegang kendali atas opini publik dan narasi politik di Indonesia.

Baca Juga: Beragam Ide Bisnis di Akhir Tahun, Segera Ambil Peluang Ini!

Dikutip dari youtube pribadinya, Rocky Gerung mengatakan "Fenomena ini juga mencerminkan kreativitas netizen dalam mengkritik politik".

"Mereka tidak hanya mengolok-olok individu tetapi juga menciptakan narasi yang menantang kepemimpinan yang dianggap tidak transparan," tambahnya.

Rocky Gerung menekankan bahwa kekuatan netizen dalam membentuk opini publik telah melampaui kemampuan partai politik dan institusi formal dalam mempengaruhi masyarakat.

"Dalam era digital ini netizen telah menjadi suara rakyat yang sulit dibungkam. Mereka mampu menciptakan narasi dan simbol-simbol baru yang bisa mempengaruhi arah politik," ujar Rocky Gerung.

Baca Juga: Strategi Bisnis Fashion Laris Manis, Simak Ya..

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X