Antitesa Pemerintah Pusat? Adi Prayitno: Pramono dan RK Kikis Tembok Politik di Jakarta

photo author
- Minggu, 22 September 2024 | 20:00 WIB
Adi Prayitno (Tangkap layar youtube tvonenews)
Adi Prayitno (Tangkap layar youtube tvonenews)

Bisnisbandung.com - Dalam dinamika politik Jakarta yang sering kali berseberangan dengan pemerintah pusat, Pramono Anung dan Ridwan Kamil (RK) tampaknya mengambil pendekatan berbeda.

Keduanya berupaya mengikis sekat politik yang selama ini memisahkan berbagai kubu di ibu kota.

Dilansir dari youtube tvonenews, pengamat politik Adi Prayitno menjelaskan bahwa strategi ini dikenal dengan sebutan "Zero Enemy," di mana baik Pramono maupun RK tidak ingin menciptakan permusuhan dengan tokoh atau kelompok politik lain.

Dalam sejarah politik Jakarta, beberapa gubernur terpilih seringkali dianggap sebagai antitesa dari pemerintah pusat.

Baca Juga: Tajam! Eep Saefulloh: Jokowi 'Bapak Nepotisme' di Penghujung Kekuasaan, Berbeda dengan SBY

Sebagai contoh, Anies Baswedan kerap dinilai sebagai oposisi terhadap Presiden Jokowi, begitu juga dengan terpilihnya Jokowi dan Ahok yang dianggap melawan arus pemerintahan sebelumnya di bawah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Namun, menurut Adi Prayitno, fenomena tersebut tidak selalu terjadi. Pramono dan RK justru menerapkan strategi politik yang lebih inklusif dengan menghindari polarisasi yang tajam.

Pramono, yang berasal dari PDIP, membuka pintu komunikasi dengan pendukung dari berbagai latar belakang politik, termasuk kubu Prabowo Subianto.

 Pramono berharap dengan merangkul semua kalangan, ia dapat menarik dukungan dari pemilih yang selama ini berseberangan dengan partainya.

Baca Juga: Kritik Menohok Transformasi Kepemimpinan Jokowi, Eep Saefulloh: Dari Reformis ke Dinasti Politik?

Adi Prayitno mengungkapkan, hal ini terlihat dari manuver politik yang dijalankannya, di mana ia menjalin komunikasi dengan berbagai tokoh untuk memperkuat posisinya dalam persiapan Pilkada Jakarta.

Di sisi lain, RK juga melakukan langkah serupa dengan mendekati Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta.

 Langkah simbolis ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa tidak ada konflik antara RK dan Anies. Dengan merangkul pendukung Anies, RK berharap dapat memenangkan hati para pemilih yang selama ini mendukung mantan gubernur tersebut.

Baca Juga: Titip Anak dan Partai? Hendri Satrio Analisis Agenda Tersembunyi SBY di Balik Pertemuan Jokowi-Prabowo

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X