Bisnisbandung.com - Dalam dinamika politik Jakarta yang sering kali berseberangan dengan pemerintah pusat, Pramono Anung dan Ridwan Kamil (RK) tampaknya mengambil pendekatan berbeda.
Keduanya berupaya mengikis sekat politik yang selama ini memisahkan berbagai kubu di ibu kota.
Dilansir dari youtube tvonenews, pengamat politik Adi Prayitno menjelaskan bahwa strategi ini dikenal dengan sebutan "Zero Enemy," di mana baik Pramono maupun RK tidak ingin menciptakan permusuhan dengan tokoh atau kelompok politik lain.
Dalam sejarah politik Jakarta, beberapa gubernur terpilih seringkali dianggap sebagai antitesa dari pemerintah pusat.
Baca Juga: Tajam! Eep Saefulloh: Jokowi 'Bapak Nepotisme' di Penghujung Kekuasaan, Berbeda dengan SBY
Sebagai contoh, Anies Baswedan kerap dinilai sebagai oposisi terhadap Presiden Jokowi, begitu juga dengan terpilihnya Jokowi dan Ahok yang dianggap melawan arus pemerintahan sebelumnya di bawah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Namun, menurut Adi Prayitno, fenomena tersebut tidak selalu terjadi. Pramono dan RK justru menerapkan strategi politik yang lebih inklusif dengan menghindari polarisasi yang tajam.
Pramono, yang berasal dari PDIP, membuka pintu komunikasi dengan pendukung dari berbagai latar belakang politik, termasuk kubu Prabowo Subianto.
Pramono berharap dengan merangkul semua kalangan, ia dapat menarik dukungan dari pemilih yang selama ini berseberangan dengan partainya.
Baca Juga: Kritik Menohok Transformasi Kepemimpinan Jokowi, Eep Saefulloh: Dari Reformis ke Dinasti Politik?
Adi Prayitno mengungkapkan, hal ini terlihat dari manuver politik yang dijalankannya, di mana ia menjalin komunikasi dengan berbagai tokoh untuk memperkuat posisinya dalam persiapan Pilkada Jakarta.
Di sisi lain, RK juga melakukan langkah serupa dengan mendekati Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta.
Langkah simbolis ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa tidak ada konflik antara RK dan Anies. Dengan merangkul pendukung Anies, RK berharap dapat memenangkan hati para pemilih yang selama ini mendukung mantan gubernur tersebut.
Artikel Terkait
Anies Beri Sinyal Tidak Mau Berpihak Pada Siapapun, Pilkada Jakarta Terancam Dipenuhi Golput
Guntur Soekarno Beri Wejangan Penting ke Rano Karno untuk Menang di Pilkada
Dari Panggung Hiburan ke Panggung Politik, Ini Alasan Ronal Suparadja Maju di Pilkada Jabar
Gara-gara KTP, Alasan Bang Yos Tidak Akan Mendukung Siapapun di Pilkada Jakarta
Semua Sudah Di-setting Raja Jawa! Ganjar Pranowo Bongkar Dugaan Bansos Pilkada
Gaya Cak Lontong Menghadapi Pilkada, Cerita Mendadak dan Strategi Kampanye yang Bikin Ngakak