Sebaliknya, belum ada kejelasan mengenai rencana Jokowi setelah lengser. Apakah ia akan mengikuti jejak SBY dengan mendirikan lembaga seperti "SBY Center" atau memilih jalur yang berbeda.
Perbandingan ini, sebagaimana ditegaskan oleh Rocky Gerung, memperlihatkan bahwa seorang pemimpin tidak hanya dinilai dari masa jabatannya, tetapi juga dari kontribusinya setelah lengser.
“Kita bisa melihat kontrasnya. Di satu sisi, SBY masih diundang meskipun sudah 10 tahun menjadi mantan presiden,” ungkapnya.
“Sementara Pak Jokowi mungkin gelisah mendengarkan berita itu. Namun, itulah fakta bahwa seseorang akan dinilai justru ketika dia sudah menyelesaikan jabatannya,” terusnya.
Publik akan menantikan apakah Jokowi akan melanjutkan kiprah di kancah internasional, atau justru lebih fokus pada urusan domestik dan keluarga.***
Baca Juga: Jokowi Diolok-olok Dengan Nama Mulyono, Gatot Nurmantyo: Saya Sedih Bagaimanapun Dia Presiden RI
Artikel Terkait
Hacker Beraksi Menjelang Pergantian Kekuasaan Jokowi ke Prabowo, Rocky Gerung Curigai Adanya Relasi
Muncul Pasukan Berani Mati Bela Jokowi, Gatot Nurmantyo Ungkap Itu Hoaks
Jokowi Diolok-olok Dengan Nama Mulyono, Gatot Nurmantyo: Saya Sedih Bagaimanapun Dia Presiden RI
SBY Turun Gunung, Apa Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan dengan Jokowi dan Prabowo?
Titip Anak dan Partai? Hendri Satrio Analisis Agenda Tersembunyi SBY di Balik Pertemuan Jokowi-Prabowo
Kritik Menohok Transformasi Kepemimpinan Jokowi, Eep Saefulloh: Dari Reformis ke Dinasti Politik?