Selamat Ginting mencatat bahwa perubahan posisi menteri di kabinet Jokowi sering kali terjadi, seperti ketika Yasonna Laoly digantikan, sebagai bagian dari pola yang terus berulang.
Selain itu, Selamat Ginting membahas perlawanan yang datang dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, yang mulai meninggalkan Jokowi.
Salah satu contoh nyata adalah kasus pemilihan Penjabat Gubernur DKI Jakarta. Awalnya, KIM Plus mendukung Heru Budi Hartono.
Baca Juga: Ketum KADIN Di Kudeta, Selamat Ginting Sebut Wajar: Arsjad Rasjid Saja Diangkatnya Tidak Lazim
Namun kini hanya PDI Perjuangan yang mendukung Heru, sementara mayoritas suara justru mengalir kepada nama-nama lain seperti Teguh Setyabudi dan Akmal Malik.
Selamat Ginting melihat bahwa meski Jokowi masih memiliki kekuasaan untuk menentukan kebijakan, pengaruhnya mulai melemah, terutama dalam keputusan-keputusan strategis di akhir masa jabatannya.
Penurunan dukungan dari KIM Plus menjadi indikasi bahwa banyak kelompok politik yang mulai berbalik arah.***
Artikel Terkait
Skandal Fufufafa Makin Liar! Rocky Gerung: Jokowi Mulai Kehilangan Kendali
Eros Djarot Bongkar "Borok" Keluarga Jokowi, Kesederhanaan yang Ternoda
Rocky Gerung Ungkap Kekecewaan PDIP: Jokowi Dari Pria Sederhana ke Penguasa Tirani
Akhir Masa Jabatan Jokowi, Haris Azhar: Soft Landing, Hard Landing, atau Nggak Landing?
BRI Berhasil Menjadi BUMN Dengan Setoran Dividen Tertinggi di 10 Tahun Pemerintahan Presiden Jokowi
Moeldoko Ungkap Pesan Terakhir Jokowi, Hindari Kebijakan Kontroversial di Akhir Masa Jabatan