Ketum KADIN Di Kudeta, Selamat Ginting Sebut Wajar: Arsjad Rasjid Saja Diangkatnya Tidak Lazim

photo author
- Rabu, 18 September 2024 | 21:00 WIB
Pengamat politik Selamat Ginting (Tangkap layar youtube Forum Keadilan TV)
Pengamat politik Selamat Ginting (Tangkap layar youtube Forum Keadilan TV)

Bisnisbandung.com - Kudeta di tubuh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) memunculkan perbincangan panas terkait perebutan kekuasaan di antara elit pengusaha dan keterkaitan mereka dengan kekuasaan politik.

 Arsjad Rasjid, Ketua Umum KADIN, dikabarkan menjadi korban kudeta yang dianggap wajar dalam dinamika politik yang melibatkan oligarki dan penguasa, sebagaimana diungkapkan oleh pengamat politik, Selamat Ginting.

“Nah, bicara tentang kudeta di Kadin, kita tidak bisa lepas dari konteks bahwa semuanya masih dalam satu kolam, dalam satu kongsi, sebelum pecah kongsi. Siapa sih Arsjad Rasjid itu? Anak muda yang tiba-tiba menjadi ketua umum Kadin,” ungkap Selamat Ginting.

Baca Juga: Mahfud MD Pertanyakan Kredibilitas MK, Masih Masuk 10 Besar Dunia?

“Aneh, Bung, pada saat itu, berbeda dengan Anindya Bakrie, yang memang sudah diplot karena dia kan salah satu pangeran dari Aburizal Bakrie,” lanjutnya dilansir dari youtube Forum Keadilan TV.

Selamat Ginting menyoroti bahwa konflik di dalam KADIN tidak terlepas dari skenario besar yang melibatkan peran Presiden Jokowi.

 Arsjad Rasjid sendiri disebut sebagai "orangnya Jokowi," sebuah indikasi kuat bahwa penunjukannya sebagai Ketua Umum KADIN merupakan bagian dari strategi politik.

"Jadi, sebenarnya waktu itu dia menjadi ketua umum Kadin adalah sesuatu yang tidak lazim. Nah, ini mirip dengan Pilkada Jakarta ketika Pramono juga orangnya Jokowi, ya," lugas Selamat Ginting.

Baca Juga: Akhir Masa Jabatan Jokowi, Haris Azhar: Soft Landing, Hard Landing, atau Nggak Landing?

 Kudeta tersebut dikaitkan dengan persaingan antar kubu politik, yang mencerminkan kepentingan bisnis dan kekuasaan yang saling tumpang tindih.

Arsjad, yang sebelumnya dianggap sebagai sosok kejutan di KADIN, kini berada di kubu yang mendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dalam Pilpres 2024.

Di sisi lain, Anindya Bakrie, pengusaha yang juga terlibat dalam dinamika internal KADIN, berada di kubu yang mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Menurut Selamat Ginting, konflik ini menyoroti pecah kongsi antara keduanya, yang mencerminkan persaingan lebih luas dalam dunia politik dan bisnis di Indonesia.

Baca Juga: Korupsi Rp200 Miliar di Bank Bjb Rugikan Negara, Dosen Hukum Pidana Unpad: Hukuman Layak Dijatuhkan Seberat-beratnya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Sumber: YouTube Forum Keadilan TV

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X