Salah satunya adalah putusan yang mengubah batas usia minimal calon presiden dan wakil presiden yang dianggap memberi keuntungan politik tertentu.
Hal ini memicu spekulasi tentang independensi lembaga tersebut.
Tak hanya itu, sejumlah kasus yang dianggap "berbau politik" dan "berpotensi mencederai demokrasi" juga memperkeruh reputasi MK di mata masyarakat.
"Putusan yang seharusnya didasarkan pada hukum dan konstitusi sering kali dianggap politis. Ini yang membuat publik resah," tambah Mahfud MD.
Baca Juga: Bahaya! 10 Ciri Wanita yang Rentan Diselingkuhi
Mahfud MD sendiri dikenal sebagai salah satu tokoh yang memperkuat posisi MK di mata internasional.
Di bawah kepemimpinannya (2008-2013), MK dianggap tegas dan sering membuat terobosan hukum yang melindungi hak-hak konstitusional warga negara.
Putusan-putusan Mahfud MD kala itu sering kali dijadikan rujukan bagi negara lain yang ingin memperbaiki sistem peradilannya.
"Saya ingin melihat MK kembali ke masa-masa itu, di mana kita benar-benar menjadi kebanggaan dunia. Saya tidak ingin melihat lembaga ini hancur karena kepentingan-kepentingan politik," tutup Mahfud MD.***
Artikel Terkait
Gerakan Coblos Semua Semakin Meluas, Rocky Gerung: Tanda Ketidakpuasan Warga Jakarta
Kaesang Datangi KPK, Jelaskan Soal Jet Pribadi yang Ditumpangi ke Amerika
Tolak Munas Kadin, Arsjad Rasjid Tunjuk Hamdan Zoelva untuk Tempuh Jalur Hukum
KPK Ungkap Inisial Misterius Sosok Yang Memberikan Tumpangan Jet Pribadi Kaesang ke Amerika Serikat
Tarif Jet Pribadi Kaesang Terbongkar, KPK Sebut Rp 90 Juta per Orang
Bang Yos Ungkap Tantangan Berat untuk Gubernur Jakarta Terpilih