Ia menyebut bahwa periode itu menjadi titik balik ketika kebijakan-kebijakan yang sebelumnya dianggap berhasil tiba-tiba dihantam oleh tindakan-tindakan yang merusak tatanan konstitusi.
“Ini bukan hanya soal ekonomi atau infrastruktur yang telah dibangun, tetapi bagaimana konstitusi dan demokrasi kita dirusak. Kalau dibiarkan, hal ini bisa menghancurkan apa yang sudah dicapai selama ini,” tegas Mahfud MD.
Sebagai salah satu partai terbesar dan pendukung setia agenda pemerintahan Golkar justru mengalami tekanan yang luar biasa dari kekuatan politik yang disebut Mahfud.
Baca Juga: Cara Alami Yang Efektif Menghilangkan Bau Mulut, Ini Dia Bahan-bahannya ?
“Ada rencana untuk mengendalikan Golkar dan partai-partai lain sebelum Jokowi turun. Namun, rencana itu gagal berkat putusan MK,” ujar Mahfud MD.
Mahfud MD menyatakan bahwa kegagalan upaya ini adalah campur tangan Tuhan.
Putusan MK pada saat itu dianggap sebagai bentuk perlindungan bagi demokrasi Indonesia.
“Ketika semuanya tampak begitu kelam, Tuhan turun tangan lewat putusan MK yang menyelamatkan kita dari krisis yang lebih dalam,” tutup Mahfud MD.***
Artikel Terkait
SBY Ingatkan Bahaya 'Matahari Kembar', Rocky Gerung: Cawe-Cawe Jokowi Bisa Bikin Kacau Negara!
Ahok Usulkan Pramono-Rano Ubah RT/RW Jadi ‘Ibu Kos’, Apa Manfaatnya untuk Jakarta?
Apa Kata M. Qodari Tentang Kunjungan Paus dan Stabilitas Politik Indonesia
Eep Saefulloh: Ketika Demokrasi Gagal, Siapa yang Disalahkan?
Mengintip Karir dan Harta Eddy Hartono, Kepala BNPT Baru di Era Jokowi
Mengenal Gus Ipul Sosok di Balik Kursi Menteri Sosial Baru Indonesia Pengganti Tri Rismaharini