Namun, Yunarto menekankan bahwa keberlanjutan ini harus dijaga agar tidak berubah menjadi transaksi politik yang merugikan.
Dukungan untuk keberlanjutan program tersebut harus berhenti di tingkat kebijakan tanpa melibatkan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
Jika hubungan antara Prabowo dan Jokowi tetap dijaga dengan baik dan tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan terselubung, maka stabilitas politik nasional bisa terjaga.
Terlepas dari spekulasi yang beredar, Yunarto Wijaya yakin bahwa hubungan baik antara keduanya bisa berjalan selama masing-masing pihak menjalankan perannya dengan profesional.
“Keberlanjutan tidak boleh berubah menjadi suatu yang bersifat negatif, tapi bisa berubah menjadi kongkalikong yang akan menyandera presiden terpilih, dalam hal ini Pak Prabowo,” pungkasnya.***
Baca Juga: Menyoroti Budaya Feodal di Politik Indonesia, Berikut Pandangan Jimly Asshiddique
Artikel Terkait
Panda Nababan Ungkap Kebenaran Dibalik Tuduhan Pramono Anung Titipan Jokowi dan Tudingan PDIP Tersandera
Kekuasaan Jokowi Melemah, Rocky Gerung: Banyak Kasus Bermunculan yang Mesti Diteliti
Adian Napitupulu: Dari Pendukung Setia Jokowi Kini Jadi Kritikus Utama, Apa yang Terjadi?
Waspada! Amien Rais: Jokowi Bisa Buat Kekacauan Menjelang Akhir Masa Jabatan
Jokowi dan Prabowo Alasan Anies Gagal Maju Di Pilkada, Hendri Satrio: Sudah Bisa Diprediksi
Citra Sederhana Jokowi dan Kemewahan Keluarga, Hendri Satrio: Pencitraan Bagian dari Strategi Politik