Hashim : Tapera Akan Dilanjutkan di Pemerintan Prabowo Untuk Mewujudkan Ambisi Membangun 3 Juta Unit Hunian

Pemerintah ingin memastikan bahwa kontraktor besar tidak dilibatkan dalam proyek ini, sehingga UMKM lokal bisa tumbuh dan berkontribusi lebih besar dalam ekonomi daerah.

Baca Juga: Kekuasaan Jokowi Melemah, Rocky Gerung: Banyak Kasus Bermunculan yang Mesti Diteliti

“Perusahaan kontraktor konglomerat dilarang untuk masuk ke bidang ini!" kata dia.

Hashim menekankan bahwa langkah ini tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan perumahan, tetapi juga sebagai strategi untuk menciptakan kelas menengah baru di Indonesia.

Dengan dukungan pemerintah, UMKM dan BUMDes diharapkan mampu berkembang, yang pada gilirannya akan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan daya beli masyarakat.

Ini adalah bagian dari visi besar Prabowo untuk memperbaiki kondisi kelas menengah yang mengalami penurunan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Selain fokus di pedesaan, pemerintah juga berkomitmen membangun satu juta unit apartemen di perkotaan.

Baca Juga: Peluang Kerja di Dunia IT, Memang Menjanjikan!

Kerja sama dengan pemerintah daerah akan menjadi kunci sukses program ini.

Di Jakarta, misalnya, apartemen yang dibangun akan bekerja sama dengan Perumda Pasar Jaya, guna mengatasi masalah perumahan di kawasan kumuh.

Dalam sepuluh tahun ke depan, pemerintahan Prabowo menargetkan untuk menghasilkan total 30 juta unit hunian, baik rumah maupun apartemen.

Ini adalah bagian dari upaya besar untuk mengatasi kekurangan rumah layak huni yang saat ini mencapai 27 juta unit.

Program ini diharapkan mampu memberikan solusi bagi masyarakat yang selama ini belum memiliki akses ke perumahan yang layak, sekaligus mendorong pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia.***