Mungkinkah Anies Baswedan Membentuk Partai yang Bertahan? Panilaian Selamat Ginting

photo author
- Sabtu, 7 September 2024 | 12:30 WIB
Selamat Ginting (Tangkap layar youtube Indonesia Lawyers Club)
Selamat Ginting (Tangkap layar youtube Indonesia Lawyers Club)

Bisnisbandung.com - Dalam lanskap politik Indonesia, pembentukan partai politik baru selalu menjadi topik yang menantang, terutama bagi tokoh seperti Anies Baswedan.

Menurut pengamat politik, Selamat Ginting, meskipun Anies memiliki basis pendukung yang cukup besar, langkah untuk mendirikan partai baru bukanlah hal yang sederhana.

Selamat  Ginting menegaskan bahwa terdapat berbagai faktor internal dan eksternal yang dapat menghambat terbentuknya partai baru, terutama terkait dengan dinamika politik nasional.

Baca Juga: Nurul Ghufron Terbukti Langgar Etik, Dewas KPK Terapkan Pemotongan Gaji dan Teguran Tertulis

Salah satu tantangan utama adalah penyusupan berbagai kepentingan di dalam partai. Hal ini sudah menjadi masalah umum di banyak partai politik di Indonesia, yang sering kali berfungsi sebagai 'partai sewaan' dengan beragam kepentingan global dan oligarki.

 Dalam konteks ini, Anies Baswedan harus waspada terhadap potensi konflik internal di partainya, terutama jika posisi kunci di dalam struktur partai diisi oleh individu-individu dengan loyalitas yang terpecah.

Selain itu, tantangan yang tidak kalah penting adalah faktor ‘presidential threshold’ yang menjadi penghalang utama bagi partai baru untuk mengajukan calon presiden.

Meskipun Anies Baswedan memiliki potensi politik yang besar, sistem ini bisa menjadi hambatan yang signifikan bagi partai yang baru dibentuk.

Baca Juga: Mahfud MD Klarifikasi Soal Foto Lama Naik Jet Pribadi, Ini Penjelasannya

“Belum lagi, partai-partai yang tadi dikemukakan tersandera oleh Anies. Apakah mau bekerja sama dengan partainya Anies? Tadi dikemukakan bahwa publik sudah gamang, sudah benci dengan partai,” lugas Selamat Ginting.

Dalam sejarah politik Indonesia, banyak pemimpin yang berusaha meredam fragmentasi partai politik.

 Pada masa Orde Baru, fusi partai dilakukan untuk mengurangi banyaknya partai politik yang ada. Hal ini menjadi salah satu cara untuk mengendalikan perpecahan kepentingan. Kondisi serupa mungkin akan terjadi jika Anies benar-benar membentuk partai baru.

 Penolakan dari partai-partai yang sudah ada di parlemen juga menjadi tantangan besar, karena mereka akan berusaha untuk membatasi masuknya partai-partai baru yang dapat mengancam posisi mereka.

Baca Juga: Mohamad Sobary: Kalau Anies Hilang dalam Politik, Bagi Saya Tidak Ada Masalah

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Sumber: YouTube Indonesia Lawyers Club

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X