Hal ini membuka peluang bagi Pilkada yang akan datang untuk berlangsung lebih adil dan demokratis dibandingkan dengan Pilpres sebelumnya.
Menurut Mahfud MD, era koalisi permanen yang dikendalikan dari pusat, seperti yang sebelumnya diusung oleh kelompok tertentu, kini sudah berakhir.
“Yang lebih penting, hegemoni tidak ada sekarang ini. Di daerah-daerah, kekuasaan cair dan itu bagus karena koalisi silang muncul lagi, yang baik bagi kebersatuan,” lugasnya.
Baca Juga: Ade Armando Ungkap Nama 'Mulyono' di Balik Gagalnya Anies Baswedan
Perubahan ini mencerminkan dinamika politik yang lebih dinamis dan demokratis di berbagai daerah, di mana kekuatan politik lokal lebih berperan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat setempat.
Dengan kondisi ini, Mahfud MD optimis bahwa masa depan politik Indonesia akan lebih terbuka dan beragam, memberikan ruang bagi berbagai kekuatan politik untuk bersaing secara sehat tanpa dominasi yang berlebihan.
“Tidak ada lagi hegemoni di mana Pak Jokowi, baik langsung maupun tidak langsung, secara terang-terangan mengendalikan situasi di berbagai daerah,” pungkas Mahfud MD.***
Baca Juga: Peringatan Faisal Basri: Utak-Atik Kebijakan Berisiko Hancurkan Stabilitas Ekonomi
Artikel Terkait
Pramono Anung Bukan Titipan Jokowi, Rano Karno Klarifikasi Isu Pilkada Jakarta
Keadilan Politik Harus Kembali! Rocky Gerung: Anies Baswedan Harus Cepat Bikin Partai di Tengah Dinasti Jokowi
Prediksi Okky Madasari: Gerakan Mahasiswa 2024 Mampu Guncang Kekuasaan Jokowi
Jokowi Cemas Menjelang Lengser, Rocky Gerung: Minta Perlindungan Prabowo?
IKN Kena Potong Anggaran, Rocky Gerung: Prabowo Bisa Batalkan Proyek Ambisius Jokowi
Zainal Arifin: Aksi Demonstrasi Rakyat Tanda Keberhasilan Hukum Pemerintahan Jokowi