Jokowi Tidak Serius Memberantas Korupsi, Rocky Gerung Duga Adanya Penukaran Isu

Bisnisbandung.com - Di tengah meningkatnya tekanan publik terhadap pelengseran Presiden Jokowi, muncul dugaan adanya punkaran isu.

Rocky Gerung menduga bahwa isu percepatan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset para koruptor hanya dijadikan alat untuk mengalihkan perhatian dari masalah yang lebih mendesak.

Rocky Gerung, menyoroti bahwa langkah yang diambil istana tampaknya lebih berfokus pada menggeser perhatian publik dari isu pemakzulan dan kritik moral terhadap keluarga presiden ke arah isu teknis yang lebih spesifik, seperti pemberantasan korupsi melalui perampasan aset.

Meski pemberantasan korupsi merupakan isu penting, namun ada keraguan mengenai keseriusan Presiden Jokowi dalam menangani masalah ini.

Baca Juga: Rocky Gerung: Anies Gagal di Pilgub Jakarta Tapi Kartu Politiknya Masih Berharga

“Tentu ada urgensi untuk memberantas korupsi, tetapi sudah diperlihatkan bahwa urgensi tersebut tidak serius ditangani oleh Presiden Jokowi,” lugas Rocky Gerung dilansir dari kanal youtubenya.

Salah satu alasan utama keraguan ini adalah munculnya dugaan gratifikasi terkait penggunaan jet pribadi oleh keluarga presiden yang disebut-sebut bernilai miliaran rupiah.

Isu ini memicu kemarahan publik, yang melihatnya sebagai tanda mentalitas koruptif di lingkaran terdekat presiden.

 Dugaan ini semakin menguatkan persepsi bahwa pemerintah mungkin saja menggunakan isu pemberantasan korupsi sebagai pengalihan dari masalah internal yang lebih mendalam.

Baca Juga: Anies Bawedan Akan Rugi Jika Maju di Pilgub Jabar, Hersubeno Arief Beberkan Perhitungannya

Tidak hanya di dalam negeri, kasus ini juga telah menjadi perhatian di kalangan internasional. Ketertutupan informasi terkait kasus ini dianggap sebagai masalah strategis yang mencerminkan kurangnya transparansi di Indonesia.

 Publik, terutama mahasiswa yang semakin vokal, tampaknya tidak lagi dapat diredam dengan isu baru.

Gerakan mahasiswa yang radikal di berbagai kota, seperti Makassar dan Yogyakarta, menunjukkan bahwa kemarahan publik tidak akan mereda hanya dengan janji-janji pemberantasan korupsi yang belum tentu dilaksanakan dengan serius.

Baca Juga: Anies Bawedan Akan Rugi Jika Maju di Pilgub Jabar, Hersubeno Arief Beberkan Perhitungannya