Bisnisbandung.com - Presiden Jokowi dianggap berubah ketika memasuki periode kedua dan diujung masa jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia.
Dalam pandangan Eep Saefulloh, periode kedua ini telah menunjukkan sisi lain dari kepemimpinan Jokowi yang sebelumnya tidak tampak.
Selama periode pertamanya, Jokowi dikenal sebagai pemimpin yang berkomitmen pada pemerintahan bersih dan berupaya membangun dukungan luas untuk terpilih kembali.
“Jokowi melakukan banyak hal untuk mendekatkan diri kepada rakyat dan membuat banyak kebijakan yang membuat banyak orang merasa mereka merasakan presiden yang sangat konkret bekerja,” jelasnya.
Baca Juga: Kami Bukan Sultan, Tapi Kami Punya Visi! Hengky Kurniawan Kembali ke Arena Pilkada Bandung Barat
Salah satu langkah yang diambilnya adalah menyeleksi menteri melalui proses yang melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan melarang rangkap jabatan di kalangan pejabat tinggi.
Langkah-langkah ini dipandang sebagai upaya untuk meminimalkan konflik kepentingan dan menunjukkan komitmen terhadap integritas pemerintahan.
Namun, pandangan Eep Saefulloh berubah drastis ketika Jokowi memasuki periode kedua.
Menurutnya, periode ini memperlihatkan sisi asli Jokowi yang tidak lagi perlu menjaga citra untuk kepentingan elektoral.
Baca Juga: Pilihan Berlimpah di Pilkada 2024, Jokowi Sebut Proses Demokrasi Semakin Terbuka
Salah satu perubahan signifikan yang dicatat adalah revisi undang-undang KPK, yang dinilai sebagai langkah untuk melemahkan lembaga antikorupsi tersebut. Ini dianggap sebagai salah satu warisan paling menyedihkan dari kepemimpinan Jokowi.
Lebih lanjut, di ujung masa jabatannya, Jokowi dalam pandagan Eep Saefulloh sebagai pembangun dinasti politik, sebuah langkah yang memperkuat tudingan nepotisme di lingkaran kekuasaan.
Ia melihat Jokowi sebagai "bapak nepotisme Indonesia," sebuah sebutan yang menggambarkan kekecewaan terhadap arah politik Jokowi di periode kedua ini.
Baca Juga: Cerita Dibalik Anies Tolak Tawaran PDIP untuk Maju di Pilgub Jawa Barat, Pendukunganya Menanti-nanti
Artikel Terkait
Setelah Jokowi Tak lagi Berkuasa, Eep Saefullah: Hilangnya Sumber Daya atau Kekuatan Pemaksa
Eep Saefulloh Menduga Ambisi Prabowo Berjuang Mati-Matian untuk Terpilih Kembali pada 2029
Anies Bukan Musuh Negara, Tapi Dimusuhi Jokowi, Rocky Gerung Sarankan Agar Buat Partai
Posisi Politik Pramono Anung Antara Jokowi atau PDIP? Rocky Gerung Mempertanyakan
Pilihan Berlimpah di Pilkada 2024, Jokowi Sebut Proses Demokrasi Semakin Terbuka
Tiba-Tiba Jokowi Minta RUU Perampasan Aset Disahkan, Rocky Gerung: Langkah Cerdas atau Manipulatif