Bisnisbandung.com - Netizen ramai menyoroti body language Prabowo Subianto saat upacara 17-an di IKN, di mana ia memilih tidak menginjak karpet merah yang disediakan.
Tindakan ini bukan pertama kalinya; Prabowo juga melakukan hal serupa saat G20. Namun, karena dikaitkan dengan IKN dan isu suasana mistis di sana, netizen mulai menghubungkannya dengan hal-hal berbau mistis.
Namun Rocky Gerung enggan menaggapinya secar mistis melainkan dengan rasional, ia mengungkapkan bahwa bahasa tubuh sering kali menjadi elemen penting dalam membaca sikap dan keputusan seorang tokoh.
Tindakan Prabowo yang memilih untuk tidak menginjak karpet merah bukan sekadar kebetulan atau hal sepele.
Menurut Rocky Gerung, ini bisa dilihat sebagai cerminan dari karakter dan kultur peradaban politik yang dianut oleh Prabowo.
Sebagai seseorang yang terlatih dalam struktur hierarkis, Prabowo tampaknya sadar betul akan posisi formalnya dalam tatanan kenegaraan.
“Semua orang mungkin merasa bahwa Prabowo mengambil sikap yang betul-betul sesuai dengan keperwiraan karena beliau terlatih di dalam struktur yang hierarkis,” ungkapnya.
“Jadi dia memang memutuskan bukan sekadar dari dalam dirinya, tapi karena habit, kebiasaan dari dalam hati (habit of the heart) untuk menilai seseorang berdasarkan kedudukan formalnya,” lanjutnya.
Meski sebagai Presiden terpilih, Prabowo masih menghormati hierarki yang ada sebagai Menteri Pertahanan, di mana karpet merah disediakan untuk tamu dengan kedudukan tertinggi.
Keputusan Prabowo ini, menurut Rocky Gerung, mencerminkan nilai-nilai etika politik yang kerap kali terabaikan.
Dalam konteks ini, etika politik tidak hanya terbatas pada aturan tertulis atau norma-norma formal, tetapi juga pada bagaimana seseorang membawa dirinya dalam berbagai situasi.
Baca Juga: Blunder! Sekjen PDIP Hasto Salah Makan Umpan Sentil Jokowi dengan Bukti Hoax, Jadi Kesalahan Fatal
Artikel Terkait
Prof. Ikrar Nusa Bhakti: Akuisisi Golkar Mestinya Jadi Tamparan Buat Prabowo!
Jokowi Intervensi Partai-Partai Besar, Rocky Gerung: Apakah Prabowo Akan Meneruskan Koalisi?
Jokowi Beban Prabowo, Amien Rais: Politisi 'Sontoloyo' yang Enggan Teken Keppres Pemindahan Ibu Kota
Prabowo Menjadi Presiden Boneka di Bawah Bayang Jokowi, Eep Saefulloh: Tidak Mungkin
Eep Saefulloh Menduga Ambisi Prabowo Berjuang Mati-Matian untuk Terpilih Kembali pada 2029
Pertarungan Antara Prabowo dan Jokowi di Pilkada, Eep Saefulloh: Siapa yang Akan Menang dalam Kepentingan?