Situasi ini memperlihatkan pentingnya kehati-hatian dalam menyebarkan informasi, terutama dalam konteks politik yang penuh dengan intrik dan kepentingan.
Blunder Hasto Kristiyanto ini menunjukkan bagaimana sebuah kesalahan interpretasi dapat berujung pada dampak yang lebih luas, merusak kredibilitas dan memberikan kesempatan bagi lawan politik untuk memanfaatkannya.
“Ini sangat disayangkan, Pak Hasto. Ini bisa jadi blunder dan juga bisa jadi alat bagi Istana untuk menunjukkan bahwa apa yang diucapkan oleh Pak Hasto selama ini tidak kredibel, hanya tudingan-tudingan kosong,” lugas Hersubeno Arief.***
Artikel Terkait
KIM Berkoalisi dengan PDIP Diwilayah Lain, Maman Abdurrahman: Kita Proporsional
PDIP Kaget Airlangga Mundur, Hasto: Peta Politik Pilkada Bisa Berubah
Eros Djarot Soroti Golkar, Pelajari Kepemimpinan dan Strategi PDIP!
Krisis Kepemimpinan di PDIP, Hasto Kristiyanto dan Megawati Keluarkan Peringatan Keras
Megawati Beri Sinyal Jelas Jokowi Hendak Ambil Alih PDIP, Rocky Gerung: Seperti yang Dikatakan Hasto
PDIP Membahayakan Politik Jokowi di Jakarta, Rocky Gerung: Anies Dilirik Berpasangan dengan Ahok