Meski mengaku masih ragu dan belum melakukan langkah konkret Yusuf Hamka mengaku siap menjalankan tugas jika memang perintah partai.
"Kalau perintah saya loyal. Asal untuk kebaikan saya pasti jalani," tegasnya.
Namun Jusuf Hamka tidak menampik adanya tantangan besar yang dihadapi Golkar dalam Pilkada DKI kali ini.
Baca Juga: Tidak Hanya Selingkuh! Inilah 10 Hal yang Merusak Hubungan Asmara
Dengan hanya 10 kursi di DPRD DKI, Golkar masih harus berkoalisi untuk memenuhi syarat minimal pencalonan 22 kursi.
"Kami masih menunggu pembicaraan lebih lanjut di Koalisi Indonesia Maju," ujarnya.
Di tengah ketidakpastian tersebut Jusuf Hamka tetap optimis.
"Golkar ini berani tampil beda. Mereka mengusulkan saya, orang Tionghoa, untuk posisi cagub atau cawagub. Ini menunjukkan Golkar sebagai partai yang tidak diskriminatif," tambahnya.
Jusuf Hamka juga menegaskan komitmennya untuk tidak menggunakan politik uang dalam kampanye nanti.
"Kampanye boleh, tapi jangan nyuap rakyat. Kalau mau menang, menanglah dengan cara yang benar," tutupnya.***
Artikel Terkait
Mundur dari Golkar, Rinny Budoyo: Airlangga Gak Punya Mental Petarung
Pohon Beringin Golkar Tumbang, Eko Kuntadhi: Tekanan Politik dan Kasus Hukum Membuat Airlangga Mundur
Haposan Situmorang Ungkap Fakta-Fakta Mengejutkan Terkait Airlangga dan Ketidakpastian Golkar
HUT Kemerdekaan RI ke-79, Jokowi Anugerahkan Tanda Jasa untuk 61 Tokoh Termasuk Airlangga dan Surya Paloh
Kabar Mengejutkan! Megawati Tunda Pensiun Karena Ada Upaya Ambil Alih PDI Perjuangan
Agus Gumiwang 'No Show' di Munas Golkar, Pertarungan Ketum Semakin Memanas