Oleh karena itu, ia menduga Jokowi akan menyingkirkan menteri-menteri dari PDIP dari kabinetnya, termasuk Yasonna Laoly, yang dinilai memiliki potensi untuk melemahkan posisi Jokowi.
Langkah ini juga dilihat sebagai cara untuk memastikan bahwa Prabowo Subianto, yang diprediksi akan menjadi presiden berikutnya, tidak menerima "warisan" menteri dari PDIP.
Selain PDIP, Rocky Gerung menyebut partai lain yang menjadi target reshuffle ini adalah NasDem, yang dikenal mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Jokowi diduga ingin menekan NasDem agar tidak lagi mempromosikan Anies dan memastikan bahwa partai ini tidak memiliki pengaruh besar di masa transisi kekuasaan.
Dengan melakukan reshuffle di akhir masa jabatannya, Rocky Gerung menyimpulkan bahwa Jokowi berusaha untuk memastikan bahwa ia meninggalkan panggung politik dengan posisi yang kuat.
“Itu satu kepastian yang datang dari analisis logis saja, kan? Demikian juga menteri-menteri dari NasDem itu pasti juga disingkirkan karena NasDem harus ditekan habis-habisan supaya tidak ikut-ikutan lagi dalam mempromosikan Anies Baswedan. Itu dasarnya tuh,” pungkasnya.***
Baca Juga: Partai Politik Hanya Wayang - Wayang, Eros Djarot: Siapa Dalangnya?
Artikel Terkait
M. Qodari: Apakah Mundurnya Airlangga Pertanda Perpecahan Koalisi Jokowi-Prabowo?
Soal Guncangan di Golkar, Celoteh Amien Rais: Apa yang Kamu Cari Jokowi?
Amien Rais Menilai Jokowi ‘Chicken-Hearted’: Setiap Ada Demo Pasti Menghindari
Jokowi Susah-Susah Saya Menikmati Pertama, Prabowo Janji Percepat Pembangunan IKN
Jokowi Reshuffle Kabinet, Rocky Gerung: Apakah Ini Tanda Pengambilalihan Golkar?
Jangan Anggap Kita Bodoh!’ Pandji Pragiwaksono Serang Politik Dinasti Jokowi