Dengan demikian, menurut Hendri, perseteruan antara Megawati dan Jokowi ini bukan sekadar soal perbedaan pandangan mengenai masa jabatan, tetapi juga mencerminkan ketidakpuasan Megawati terhadap arah kepemimpinan dan prioritas dalam pemerintahan.
“Apa itu keberlanjutan yang tidak didukung oleh Bu Mega? Ya, ada anaknya masuk ke sana sehingga Ibu Mega menggarisbawahi bahwa keberlanjutan itu harus tentang pelayanan, harus tentang pembangunan, harus tentang ideologi, bukan tentang kekuasaan,” ucap Hendri Satrio.
Ia menunjukkan bahwa Megawati menolak konsep keberlanjutan yang tidak didasari oleh pelayanan kepada masyarakat dan pembangunan yang nyata.
Ketegangan ini, yang berawal dari penolakan terhadap wacana tiga periode, kini telah berkembang menjadi isu yang lebih luas terkait visi dan misi pemerintahan yang seharusnya dijalankan.***
Artikel Terkait
Penegakan Hukum Tidak Konsisten, Politikus PDIP Adian Napitupulu: Wajar Megawati Marah
Jelang Pensiun, Jokowi Titip Pesan Penting ke Pejabat Negara
Megawati Ensiklopedi Berjalan, Rocky Gerung: Dia Tahu Siapa Penjahatnya!
Jokowi Siap Tandatangani UU MD3, Rocky Gerung: PDIP Mau Dihabisi?
Mimpi Buruk PDIP di Ujung Kekuasaan Jokowi, Deddy Sitorus Ungkap 'Republic of Fear'
Megawati Ancam akan Datangi Kapolri, Tjipta Lesmana: Makin Ketakutan Hasto Kena Serempet