Rekam Jejak Prabowo Akan Terus Menjadi Beban, Rocky Gerung: Kalau Dia Enggak Mampu Balancing Itu

photo author
- Selasa, 30 Juli 2024 | 19:30 WIB
Prabowo Subianto (dok instagram Prabowo Subianto)
Prabowo Subianto (dok instagram Prabowo Subianto)

Bisnisbandung.com - Rocky Gerung membicarakan rekam jejak Prabowo yang masih selalu dipermasalahkan oleh beberapa pihak.

Hal itu ia sampaikan ketika dilontarkan pertanyaan di Bocor Alus perihal perkiraannya bagaimana Prabowo Subianto menjalani masa pemerintahannya, sedangkan rekam jejaknya masih dipermasalahkan.

Menurut Rocky Gerung, Ketua Umum Gerindra tersebut bisa saja menghadapi persoalan dengan rekam jejaknya, namun dengan menggarisbawahi bahwa ia harus bisa balancing.

Baca Juga: Erick Thohir Selalu Hands-on, Nicke Widyawati Ungkap Gaya Kepemimpinan Menteri BUMN

“Nah, kalau dia enggak mampu balancing itu, ya dia akan terjebak pada rekam jejak yang seperti itu,” lugasnya dilansir dari YouTube tempodotco.

Ia juga mengungkapkan bahwa banyak orang merasa skeptis terhadap pemerintahan Prabowo ke depannya, meragukan bagaimana nantinya demokrasi di masa jabatannya berlangsung.

Mengingat presiden terpilih tersebut merupakan seorang yang militeristik yang dilatih dengan gaya otoriterisme.

Baca Juga: Timnas Indonesia U-19 Menjadi Juara Piala AFF U-19 Setelah Mengalahkan Thailand Dengan Skor 1-0

“Apalagi orang sudah mulai curiga, ini seberapa jujur sih Prabowo akan menghidupkan kembali demokrasi itu?” ujarnya.

Rocky Gerung memperkirakan kabinet pemerintahan yang baru akan terisi dengan orang-orang Gerindra sebagai partai milik Presiden terpilih, lalu sebagian lagi akan betul-betul dari core-nya Prabowo.

“Kalau sekarang misalnya soal susunan kabinetnya, kira-kira ya sebagian orang Gerindra dan sebagian betul-betul core-nya Prabowo yang dari korps yang sama, kira-kira kan itu intinya,” tuturnya.

Baca Juga: Haposan Situmorang: Kebijakan Jokowi Bisa Jadi Bom Waktu Bagi Prabowo

Lebih lanjut, untuk wilayah-wilayah ekonomi belum terlihat bagaimana susunan ke depannya, apakah akan memanfaatkan intelektual teknokrat atau dari kalangan presiden sendiri.

“Jadi, a new kind of feudalism, a new kind of proto-autoritarianism harus diperiksa dari sekarang. Fungsi kita adalah mengingatkan karena kita enggak mampu untuk lakukan counter feeling force karena itu fungsi dari DPR,” paparnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X