Sekolah tinggi tekstil di Indonesia harus menjadi bagian dari solusi dengan menghasilkan lulusan yang siap mendukung industri. Namun, saat ini, kontribusi pendidikan tinggi terhadap industri tekstil belum optimal.
Rhenald Kasali juga menekankan pentingnya reformasi di sektor manufaktur secara keseluruhan. Pemerintah dan para pemangku kepentingan harus bekerja sama untuk menciptakan kluster industri yang efisien dan terintegrasi.
Baca Juga: Program IPA, IPS, Bahasa di SMA Akan Dihapus, Akademi USI : Pelajar Lebih Merdeka
Kluster industri ini harus mencakup seluruh ekosistem dari pemasok bahan baku hingga proses produksi dan distribusi.
Dengan membenahi industri manufaktur dan meningkatkan daya saing, Indonesia diharapkan bisa keluar dari kondisi deindustrialisasi.
Dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah, asosiasi industri, dan perguruan tinggi, sangat diperlukan untuk mencapai tujuan ini.
Tanpa langkah konkret dan kepemimpinan yang kuat, Indonesia akan terus tertinggal dari negara-negara tetangga dalam hal pengembangan industri manufaktur.***
Baca Juga: Belajar dari Hambalang, Ganjar Pranowo: Jangan Sampai IKN Gagal
Artikel Terkait
Marak PHK Massal, Buruh Desak Pemerintah Lindungi Industri dalam Negeri
Waspada! Konsultan Bisnis Sebut Tiga Industri Ini yang Paling Berisiko Marak PHK, di Akhir Tahun Akan Makin Bertambah
Terbongkar! Undang-Undang Ini Biang Kerok Ambruknya Industri Tekstil di Indonesia
Ambruknya Industri Tekstil, Satu Tumbang Merembet Ke Banyak Sektor, Apa Saja yang Terdampak?
Kebijakan Ekonomi Jokowi Gagal! Faisal Basri: Investasi Menurun
Prabowo Rencana Pulihkan Ekonomi, Rocky Gerung: Tapi Jokowi Justru Boroskan Anggaran