Bisnisbandung.com - Insiden penembakan yang menimpa mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Insiden penembakan Donald Trump terjadi pada Sabtu sore kemarin mengejutkan banyak pihak.
Menyikapi peristiwa tersebut, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyatakan bahwa keamanan Presiden Jokowi menjadi prioritas tertinggi.
Baca Juga: Dampak Self Diagnosis yang Sering Dilakukan oleh Gen Z
"Keamanan terhadap Presiden Joko Widodo senantiasa menjadi prioritas tertinggi bagi Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres)," ujar Ari Dwipayana yang dikutip dari youtube kompas.
Menurut Ari Dwipayana keamanan super ketat selalu diterapkan oleh Paspampres.
Ari Dwipayana menegaskan bukan hanya setelah insiden penembakan Trump.
"Paspampres selalu waspada dengan tetap memberi ruang bagi presiden agar dapat berinteraksi dengan rakyat," tambahnya.
Baca Juga: Mengasah kemampuan Fotografi : Tips Bagi Pemula
Ari Dwipayana juga menegaskan bahwa Paspampres didukung penuh oleh aparat keamanan lainnya dalam menjalankan tugas pengamanan ini.
"Keamanan presiden senantiasa menjadi prioritas tertinggi, namun fleksibilitas untuk presiden berinteraksi dengan rakyat tetap dijaga," jelasnya.
Sementara itu Presiden Joko Widodo turut menyampaikan duka cita atas insiden penembakan yang menimpa Donald Trump.
Dalam unggahan di akun media sosialnya Jokowi menyatakan terkejut dan sedih atas kejadian tersebut.
"Saya berduka atas kasus penembakan Donald Trump. Saya menolak segala bentuk kekerasan dalam kehidupan berdemokrasi," tulis Jokowi.
Baca Juga: Toxic Relationship, Apakah Anda Pernah Mengalaminya?
Artikel Terkait
Banyak BUMN Bangkrut Hanya Karena Turuti Ambisi Jokowi, Rocky Gerung: Sikap Prabowo Sudah Benar
Di Ujung Kekuasaan, Prof. Ikrar Nusa Bhakti Bongkar Langkah-Langkah Terakhir Jokowi
Hambalang Jilid II, Prof Didin: Prabowo Enggan Lanjutkan Proyek IKN Jokowi
Heboh Pemuda NU Temui Presiden Israel, Anwar Abbas: Mereka Kehilangan Hati Nurani
Di Ujung Pemerintahan Jokowi, Bivitri Susanti: Banjir Kebijakan yang kontroversial
Jangan Rusak Demokrasi, Prof Sulistyowati: Hanya Untuk Kepentingan Nepotisme Keluarga