Bisnisbandung.com - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Ummat DKI Jakarta mengusulkan dua nama untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta.
DPW Partai Ummat DKI Jakarta mengusulkan nama tersebut adalah Anies Baswedan dan Ridwan Kamil.
Ketua DPW Partai Ummat DKI Jakarta Imawan Renwarin mengatakan bahwa usulan ini berasal dari berbagai daerah di Jakarta.
Baca Juga: Menggunakan Ojek Online Kini Makin Nyaman, Layanan Bike XL Maxim Resmi Meluncur di Kota Bandung
Menurut Imawan Renwarin awalnya ada beberapa daerah yang mengusulkan enam nama, lima nama, hingga tiga nama.
Namun akhirnya mengerucut menjadi dua nama yang dianggap paling mampu dan memiliki rekam jejak yang bisa dipertanggungjawabkan untuk memimpin DKI Jakarta.
Dikutip dari youtube kompas, Imawan Renwarin menjelaskan "Kita perlu pemimpin yang jelas rekam jejaknya, punya modalitas yang baik, dan hasil kerjanya terukur."
"Tidak hanya berdasarkan kedekatan atau faktor lain yang kurang baik untuk Jakarta ke depan," ujar Imawan Renwarin.
Baca Juga: Srikandi Agen BRILink ini Terus Berinovasi dan Memberi Manfaat ke Masyarakat Sekitar
Menurut Imawan Renwarin DKI Jakarta nantinya akan memiliki otoritas wilayah yang lebih luas daripada sekarang.
Sehingga diperlukan pemimpin yang kompeten dan siap menghadapi tantangan tersebut.
Imawan Renwarin menekankan "Jakarta bukan tempat untuk coba-coba."
"Sebagai kota bisnis, Jakarta harus dipimpin oleh orang-orang yang memiliki koneksi luas," tegasnya.
Anies Baswedan dan Ridwan Kamil dianggap memenuhi kriteria tersebut.
Baca Juga: Sejarah Etnis Hui Mamadukan Tradisi Islam dan Budaya Cina, Indahnya Hasil Harmoni
Artikel Terkait
ULP Pemkot Bandung Tengah Diperiksa Kejaksaan, Berikut Daftar Kekayaan Kepala Dinas di Kota Bandung
Pasangan Khofifah-Emil Dardak Dapat 'Go Ahead' dari Partai Demokrat untuk Jawa Timur
Semut Lawan Gajah, Djarot Saiful Hidayat: Strategi PDI-P di Pilkada Sumut
Pilgub DKI Ditiadakan Diganti Pilwalkot Saja, Fahri Hamzah: Hindari Kekacauan Politik
Di Tengah Krisis Global, Bahlil: Investasi Dorong Ekonomi Indonesia Melejit
Demokrasi Dimanipulasi, Jaleswari Pramodhawardani Mundur dari Istana