“Harun Masiku itu bagian parsial aja dari pertentangan antara geng Jokowi dan geng Megawati,” katanya.
Ia menegaskan bahwa persaingan ini bukan soal personal, melainkan persaingan blok kekuasaan.
“Ibu Mega keterpilihannya atau penguasanya di parlemen itu cuma 10-15%, mah diabaikan oleh Jokowi, tetapi jelas Ibu Mega itu punya potensi untuk mengacak-ngacak politik Jokowi di parlemen,” tambah Rocky.
Baca Juga: Cara menjaga Pasanganmu agar tidak bosan, Simple Tapi Ampuh
Menurutnya, Jokowi membalas dendam dengan menggunakan sisa-sisa kekuasaannya, meskipun kekuatan tersebut mulai melemah.
Rocky juga mengomentari keberanian KPK dalam menyelidiki PDIP, yang menurutnya merupakan sinyal kepada Jokowi.
“Coba KPK berani itu artinya sinyal pada Jokowi eh lu jangan macam-macam gua juga tahu banyak tentang lu kira-kira begitu,” pungkasnya.
Baca Juga: Pembatasan BBM Subsidi, Menteri BUMN Erick Thohir: Penyaluran Harus Tepat Sasaran
Pandangan Rocky Gerung ini memberikan gambaran kompleks mengenai dinamika politik antara KPK, PDIP, Jokowi, dan Megawati.
Ketegangan ini menunjukkan betapa kuatnya persaingan kekuasaan di tingkat tertinggi politik Indonesia.***
Artikel Terkait
Megawati Tegur Yasonna Laoly, Kamu Kerjanya Ngapain? Anak Buah Saya Jadi target Hukum
Utang Membengkak, Megawati Kritik Pemerintahan Presiden Jokowi
Juru bicara KPK Tessa Mahardika: Barang Bukti Hasto Akan Dikembalikan Jika Tak Terkait Kasus Harun Masiku
KPK Sudah Mulai Sadar Fungsinya, Rocky Gerung: Bongkar Semua Akibat dari Kebijakan Jokowi!
Strategi Baru PDI-P Menuju Pemilu 2024, Qodari: Megawati Siap Hadapi Jokowi
Bangun KPK yang Lebih Baik, Ma'ruf Amin Serukan Aksi Nyata