Sepanjang perjalanan diwajibkan hening sambil berdoa. Biasanya dalam perjalanan tidak memakai alas kaki. Hal ini untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan semesta alam.
Sementara jamasan pusaka juga biasanya dilakukan pada malam satu sura. Ragam pusaka keraton juga dijamasi, seperti senjata, kereta, alat berkuda, bendera, gamelan, keris, tombak dan sebagainya.
Tradisi jamasan pusaka, adalah merupakan upaya merawat warisan dari leluhur, dan juga sebagai penyambutan oleh masyarakat jawa akan datangnya bulan sura yang sakral.
Sebagai masyarakat berbudaya, maka melestarikan tradisi leluhur adalah upaya melestarikan kebudayaan dan kearifan lokal.
Jika tradisi dilupakan, maka akan hilanglah tradisi dan kebudayaan asli Indonesia.
Sementara kita melihat ada begitu banyak orang asing yang datang belajar tentang kebudayaan asli Indonesia.
Di saat orang asing belajar melakukan, melestarikan dan melakukan riset, akankah kita hanya menjadi penonton saja?
Nah kita bisa mulai sedikit demi sedikit melestarikan kebudayaan nusantara dengan mulai memilih kiranya kegiatan budaya mana yang kita minati sesuai kemampuan kita.
Sembari belajar membaca karya sastra untuk bisa memahami setiap langkah dalam tradisi nusantara.***
Artikel Terkait
PKB Ajukan Nama Sensasional, Nagita Slavina sebagai Cawagub Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024
Pengusaha Ultra Mikro Bisa Memanfaatkan Peluang Emas di Era Digitalisasi
Cobain Deh, 5 Prinsip Hidup Minimalis yang Bikin Hidup Bebas Hutang dan Bahagia, Bikin Candu lho!
5 Pelajaran Hidup dari Shin Tae-yong, Pelatih Timnas Indonesia yang Mengukir Sejarah Sepak Bola Negeri Ini
5 Cara Menekan Pengeluaran Agar Tidak Membludak, Buat Kamu Bisa Menabung Lebih Banyak lho!
4 Sifat yang Disukai Uang, Mereka akan Mudah Mendekat Karena Menyukaimu, Salah Satunya Menghargainya