Namun, ia menekankan pentingnya memisahkan antara hukum dan nilai-nilai moral dalam politik.
"Secara hukum mungkin diperbolehkan, tapi dari sisi nilai, apakah pantas? Itu yang harus kita pikirkan," tambahnya.
Ridwan Kamil juga menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi demokrasi di Indonesia.
Menurutnya, kualitas demokrasi sangat bergantung pada pelaku demokrasi itu sendiri.
Ia mencontohkan bagaimana penggunaan media sosial dan buzzer dapat mempengaruhi pilihan rakyat.
"Kadang-kadang strategi kampanye bisa tipis bedanya dengan kecurangan," ungkapnya.
Ridwan Kamil juga mengingatkan pentingnya menjaga integritas dan nilai dalam berpolitik.
"Kalau mau masuk politik, pastikan sudah selesai dengan diri sendiri dulu, agar tidak tergoda mencari nafkah dengan cara yang tidak wajar," pesannya.
Selain itu Ridwan Kamil berbicara tentang kemungkinan dirinya terjun dalam politik nasional, termasuk kemungkinan menjadi Gubernur DKI Jakarta atau posisi menteri.
"Kemungkinan awal Juli akan jelas apakah saya akan ke Jawa Barat, DKI, atau mungkin menteri," katanya.
Ridwan Kamil juga menyampaikan harapannya untuk demokrasi Indonesia yang lebih baik.
"Saya berharap anak-anak kita bisa hidup di Indonesia yang demokrasinya sudah jauh lebih baik," tutupnya.***
Artikel Terkait
Menelusuri Langkah Mahfud MD Pasca Kekalahan, Menuju Keadilan dan Demokrasi
Jelang Pilkada 2024, Presiden Jokowi Serukan Netralitas Polri
Presiden Jokowi Gaet Luhut untuk Atur 'Family Office', Targetkan Investasi Rp 5000 Triliun
Luhut Ungkap Cara Kerja Family Office, Investasi Tanpa Pajak di Indonesia
PKB Buka Kartu, Syaiful Huda: Sandiaga Uno Dibahas untuk Pilkada
Heru Budi Ogah Maju Pilkada Jakarta 2024 Meski Diusulkan Demokrat, Ini Alasannya