Bisnisbandung.com - Praswad Nugraha, mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), membagikan pengalaman pahit dan berbahaya yang dihadapinya selama bertugas dalam podcast di kanal YouTube Novel Baswedan.
Dalam perbincangan tersebut, Praswad juga menyinggung kembali pernyataan pimpinan KPK, Alex Marwata, yang menyebut operasi tangkap tangan (OTT) sebagai hiburan.
Praswad mengungkapkan bahwa pernyataan tersebut tidak menghargai pengorbanan dan risiko yang dihadapi oleh para penyidik di lapangan.
Baca Juga: Rebutan Posisi Cawagub di Kubu Perubahan, Refly Harun: Anies Dilematis PKS-Nasdem atau PKB-PDIP
"Itu yang sebenarnya jadi kritik saya terakhir kemarin Bang, yang saya diskusi ya sama abang. Bagaimana kemudian kita flashback Bang ya, kita waktu waktu Abang di Buol, terancam nyawa bahkan keselamatan kita,” ungkap Praswad kepada Novel Baswedan.
Lebih lanjut, Praswad bercerita tentang pengalamannya di Bengkulu dan Sula, di mana ia harus menghadapi kondisi berbahaya saat melakukan tugas.
"Saya di Bengkulu di Sula, di laut Seram saya cerita kita terombang-ambing di lautan di kapalnya mati lagi lampunya, operasi tangkap tangan di Sula," jelasnya.
Baca Juga: Jokowi Buat Bangsa Indonesia Jadi Dungu! Rocky Gerung: Anis Baswedan Simbol Perubahan Politik
Pernyataan Alex Marwata yang menyinggung OTT sama saja menganggap pengorbanan para penyidik sebagai hiburan dinilai Praswad sangat tidak pantas.
"Ada pimpinan KPK mengatakan pengorbanan bukan pengorbanan sih itu pertaruhan nyawa kita penyelidik-penyelidik di lapangan yang sedang melakukan operasi tangkap tangan lalu dikatakan itu hiburan dan senda gurau saja,"paparnya.
Praswad menegaskan bahwa tugas penyidik KPK sangat berbahaya dan memerlukan keberanian serta dedikasi tinggi.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Mengungkap Rencana Pensiun dan Dinamika Politik Pasca Pilpres
Mereka sering kali harus bekerja jauh dari keluarga dan dalam kondisi yang mengancam keselamatan jiwa dan raga.
Praswad menekankan bahwa tugas sebagai penyidik KPK bukanlah perkara mudah. Mereka harus menjalani misi yang berbahaya.
Artikel Terkait
Presiden Jokowi Kehilangan Wibawa, Ray Rangkuti: Mulai Sadar
Belum Mundurnya Menkominfo & Kepala BSSN, Rocky Gerung: Benar Kata DPR Ini Soal Kobodohan
Anies Pasti Menang di Pilkada Jakarta, Refly Harun: Hanya Bisa Distop dengan Politik Gentong Babi
Jokowi Tak Sanggup Wujudkan IKN? Rocky Gerung: Pelantikan Prabowo di Jakarta Jadi Bukti
Ganjar Pranowo Mengungkap Rencana Pensiun dan Dinamika Politik Pasca Pilpres
Jokowi Buat Bangsa Indonesia Jadi Dungu! Rocky Gerung: Anis Baswedan Simbol Perubahan Politik