Bisnisbandung.com - Indonesia sebuah negara dengan potensi besar dalam sektor energi, terutama listrik, rupanya masih mengandalkan impor energi dari Malaysia.
Menurut Rocky Gerung fenomena ini terjadi meskipun di Jawa dan Bali terdapat kelebihan pasokan listrik yang disebabkan oleh deindustrialisasi dan penutupan pabrik yang melanda daerah tersebut.
Rocky Gerung menyoroti ketidakseimbangan dalam distribusi energi nasional di era pemerintahan Jokowi.
Baca Juga: Demokrasi Indonesia Terancam Tanpa Partai Kiri, Tegas Romo Magnis saat singgung politik indonesia
Dikutip dari youtube pribadinya, Rocky Gerung menjelaskan "Di Jawa, kita memiliki surplus listrik karena minimnya aktivitas industri yang membutuhkan daya besar."
"Namun, di sisi lain, Kalimantan masih mengimpor listrik dari Malaysia," ujar Rocky Gerung.
Menurut Rocky Gerung PLN sebagai operator utama listrik di Indonesia, terpaksa harus melakukan pembelian listrik dari luar negeri.
Hal ini menimbulkan beban finansial yang cukup besar, terutama karena transaksi dilakukan dalam mata uang dolar AS sementara pendapatan yang diterima dalam rupiah.
Perkembangan proyek pembangunan ibu kota negara baru (IKN) di Kalimantan juga menjadi sorotan dalam konteks ini.
Meskipun direncanakan sebagai pusat administrasi modern, keberadaan infrastruktur dasar seperti pasokan listrik masih menjadi perhatian utama.
"Ketergantungan pada impor energi dari Malaysia mencerminkan kerentanan Indonesia dalam mencapai kedaulatan energi," tambah Rocky Gerung.
Kritik terhadap kebijakan ekonomi pemerintahan Presiden Jokowi juga mengemuka.
Rocky Gerung menyoroti bahwa pertumbuhan ekonomi yang terlihat tidak sejalan dengan aktivitas industri yang sehat, yang berdampak pada peningkatan ketimpangan sosial dan masalah lapangan kerja di kalangan kelas menengah dan generasi muda.
Baca Juga: PKS Dukung Ridwan Kamil dan Kaesang di Pilgub Jakarta, Rocky Gerung: Orang akan Hukum PKS Bye Bye
Artikel Terkait
Tegas! Luhut Ultimatum Tambang yang Langgar Aturan Lingkungan
Marshel Widianto Resmi Jadi Kader Gerindra, Siap Bertarung di Pilkada Tangsel
Pilih Jabar, Jakarta, atau Menteri? Ridwan Kamil Siap Ambil Langkah Baru
Kaesang Kunjungi Muhammadiyah Jakarta, Bahas Pilkada?
Strategi Gerindra di Pilkada 2024, Mengapa Marshel Dipilih untuk Tangsel?
Luhut Pandjaitan: Siapa Tak Setuju dengan Prabowo, Lawan Saja Nanti!