Bisnisbandung.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD kembali mengungkap kisah seru di balik konflik "Cicak vs Buaya" yang sempat menghebohkan publik.
Mahfud MD menjelaskan, Operasi ini menggambarkan upaya kepolisian untuk melumpuhkan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dengan cara-cara yang tragis.
Menurut Mahfud MD saat itu dirinya menjabat sebagai Ketua MK terdapat indikasi kuat bahwa kepolisian memiliki target untuk melemahkan KPK.
Baca Juga: Tipe Wanita Idaman Menurut Pria Zodiak Libra, Mereka Tidak Menyukai Pasangan yang Mendominasi
Mahfud MD menjelaskan Kepolisian yang merasa lebih berkuasa sampai ke desa-desa menganggap KPK hanya beroperasi di Jakarta dan perlu dilumpuhkan.
"Dulu kepolisian sering mengatakan KPK itu cicak sementara mereka buaya," ujar Mahfud MD yang dikutip dari youtube merdekadotcom.
Konflik memuncak ketika Ketua KPK saat itu Antasari Azhar dijadikan tersangka.
Langkah selanjutnya Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah, dua pimpinan KPK lainnya juga ditetapkan sebagai tersangka.
"Jika dua orang ini tersangka, sementara Antasari sudah jadi tersangka, maka KPK lumpuh menurut hukum," kata Mahfud MD.
Baca Juga: Tipe Wanita Idaman Menurut Pria Scorpio, Mereka Tidak Suka Pasangan yang Ceroboh
Melihat situasi ini, Mahfud MD langsung turun tangan.
Ia mendatangi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk meminta dikeluarkannya Perppu.
Meski akhirnya Perppu tersebut ditolak DPR, Mahfud MD tidak menyerah.
"Saya punya bukti ada rekayasa dalam penetapan tersangka Bibit dan Chandra," ujarnya.
Baca Juga: Tipe Wanita Idaman Menurut Pria Capricorn, Mereka Sangat Membutuhkan Pasangan yang Mendukungnya
Artikel Terkait
Kaesang Pangarep Ungkap Alasan PSI Pilih Ahmad Ali sebagai Calon Gubernur Sulawesi Tengah
Rocky Gerung: Jebakan Politik Jokowi Bagi-Bagi Tambang ke Ormas Keagamaan
Ahmad Ali: Masa Depan Bangsa di Tangan Anak Muda, PSI sebagai Wadah Aspirasi
Rocky Gerung: Ini Beban Berat! Jokowi Minta Prabowo Tuntaskan IKN
Anies Baswedan Soroti Integritas KPU Pasca Putusan MA Mengenai Batas Usia Calon Kepala Daerah
Partai Demokrat Tegaskan Penolakan Terhadap Usulan Amien Rais soal Pemilihan Presiden oleh MPR