Apabila Refly Harun ingin mendapat banyak kuntungan demi dirinya sendiri seharusnya dia memihak partai Nasdem bukan membela Anies Baswedan dan para relawan.
Baca Juga: Jokowi Lebay dan Banggakan Pertumbuhan 5,11%, Rocky Gerung Soroti Kinerja Pemerintahan
Dalam pandangan ReflyHarun, seharusnya sesuai dengan etika politik. Maka yang kalah menjadi oposisi. Sedangkan Nasdem partai yang mengusung Anies Baswedan malah berkoalisi dengan lawannya.
“Kita ingin membangun negara, membangun negara itu pakai fatsun politik yaitu yang kalah biarkanlah dia beroposisi kan begitu,” tegas Refly Harun.
“Dia tidak perlu aktif dalam tanda kutip merayu pemenang agar pemenang kemudian menengok dirinya atau paling tidak menanam saham, walau sekadar ucapan selamat misalnya,” Sambungnya.
Refly Harun menyindir pihak-pihak yang berusaha merayu Prabowo-Gibran agar mendapatkan keuntungan demi kepentingan pribadi dan demi partai.
Baca Juga: Munculnya Nama-nama Tokoh Muda di Bursa Calon Gubernur Jawa Tengah, Simak Ya..
Refly Harun menegaskan kembali bahwa yang kalah dalam kompetisi pemilu harus menjadi oposisi.
Dengan bergabung ke koalisi hal itu akan melukai para pendukungnya yang telah mempercayakan suaranya.
“Jadi kalah ya harus tahu diri stay passively. Kalau seandainya kemudian dihubungi didalam rangka diajak berkoalisi itu soal lain, karena itu dihubungi. Namun jika aktif itu kaan betul-betul melukai para pendukung paslon 01 dalam perspektif saya, yang barangkali tidak terlalu lebar masih sempit juga.” Papar Refly Harun.
“Jadi sekali lagi bukan kepentinga pribadi, tapi kepentingan para pendukung dan terutama yang tidak berasal dari partai politik. Bisa juga berasal dari partai politik terluka juga.” Tambahnya.***
Artikel Terkait
Evaluasi Pemilu 2024, Mahfud MD Soroti Pola Kecurangan yang Kompleks
Prabowo di Rakornas PAN: Bung Karno sebagai Simbol Persatuan Nasional
Doa Saleh Partaonan Daulay, PAN Minta Peran Besar dalam Kabinet Prabowo-Gibran
Jokowi Lebay dan Banggakan Pertumbuhan 5,11%, Rocky Gerung Soroti Kinerja Pemerintahan
Rocky Gerung: Kabinet Bayangan PDIP sebagai Alternatif Lawan Prabowo
Menohok! Refly Harun Kritik Fungsi Pengawasan DPR: Lumpuh di Masa Presiden Jokowi