Bisnisbandung.com - Juru bicara Menko Polhukam Luhut Pandjaitan melalui Jodi Mahardi memberikan penjelasan terkait pernyataan Luhut.
Sebelumnya Luhut menyatakan pentingnya menghindari kehadiran orang-orang "toxic" di kabinet Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Menurut Jodi Mahardi, Luhut hanya memberikan saran kepada Prabowo agar tidak mengundang pihak-pihak yang cenderung menghambat kemajuan program pemerintah.
Baca Juga: KFC Tutup Lebih dari 100 Gerai di Malaysia: Apa Penyebabnya?
Pernyataan ini disampaikan Luhut dalam acara Jakarta Futures Forum pada Jumat, 3 Mei 2024 lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Luhut menyampaikan pesan kepada Prabowo terkait komposisi kabinet ke depan.
Dikutip dari youtube kompas, Jodi Mahardi menjelaskan "Dalam konteks ini, Pak Luhut menggunakan istilah 'toxic' untuk merujuk kepada pihak-pihak yang cenderung menghambat kemajuan program kabinet karena tidak sejalan dengan visi dan arah yang telah ditetapkan."
Selain itu Luhut juga membahas prospek kerja sama antara Indonesia dan India, sebelum mengingatkan Prabowo untuk berhati-hati dalam memilih jajaran kabinetnya.
Baca Juga: Penjelasan Tentang Anggaran Gorden Rumah Dinas DPRD Sumsel Senilai Rp4,8 Miliar, sekwan: Salah Input
Jodi Mahardi menekankan pentingnya untuk tidak membawa orang-orang dengan aura negatif ke dalam pemerintahan.
Terkait hal ini, Luhut yakin Prabowo memiliki potensi besar untuk membawa Indonesia menuju arah yang lebih baik di masa depan.
Menurut Jodi Mahardi, Luhut juga optimis bahwa angka korupsi di Indonesia dapat ditekan dengan penggunaan sistem digital yang lebih luas di berbagai sektor.
Dengan demikian, pesan dari Luhut kepada Prabowo untuk menjauhi orang-orang "toxic" dapat dipahami sebagai bagian dari upaya untuk memastikan pemerintahan yang efektif dan berintegritas demi kemajuan bersama.
Pernyataan ini mengisyaratkan pentingnya pemilihan sumber daya manusia yang tepat untuk membentuk kabinet yang efektif dan progresif.
Baca Juga: Peringatan Unik dari Luhut: Prabowo, Jangan Bawa 'Orang Toxic' ke Pemerintahan
Artikel Terkait
Ketua DPD PDIP Said Abdullah Pilih Risma atau Khofifah untuk Pilkada Jatim?
Zulkifli Hasan Ketua Umum PAN Ungkap Kandidat Kuat Pilkada 2024 di Jawa Barat dan Jakarta
Rocky Gerung Kritik "Presidential Club" Prabowo , Jadi Forum SBY Jokowi Saling Ungkit Proyek Mangkrak
Rocky Gerung Bicara Perjuangan Buruh Yang Memperjuangkan Upah di Bawah Kebijakan Prabowo
Sekjen Gerindra Sebut Dedi Mulyadi sebagai Kandidat Potensial Pilkada Jabar 2024
Tugas Langsung dari Ketum PAN, Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Siap Maju di Pilgub Jabar