Bisnisbandung.com - Fahri Hamzah mengeluarkan sorotan terkait keputusan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk bergabung dalam koalisi Prabowo-Gibran.
Dalam pernyataannya, Fahri Hamzah menyoroti ketidakkonsistenan dalam argumentasi yang disampaikan oleh PKS.
Menurut Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah langkah PKS tersebut terlihat dangkal.
Baca Juga: Thermonator: Anjing Robot Penangkal Api Pertama di Dunia Diperjualbelikan Secara Bebas
Karena tidak mempertimbangkan secara mendalam alasan di balik penolakan terhadap Prabowo pada masa sebelumnya dan perubahan sikap yang mereka ambil saat ini.
Dikutip dari youtube kompas, Fahri Hamzah menjelaskan "Argumen kawan-kawan PKS itu dangkal."
"Pertama-tama karena tidak berpikir panjang tentang kenapa kemarin menolak Pak Prabowo dan kenapa kemarin mengambil posisi yang berbeda dengan Pak Prabowo," tambahnya.
Ia mempertanyakan formulasi gagasan dan pemikiran perjuangan yang sebenarnya dipegang oleh PKS, apakah itu berbeda dari sebelumnya atau hanya sekadar mengikuti keinginan figur-figur tertentu.
Baca Juga: Skandal Kuburan Massal di Gaza ditemukan: Terungkapnya Dugaan Penyiksaan dan Penguburan Hidup-Hidup
Fahri Hamzah menegaskan bahwa masalah yang dihadapi oleh PKS sebenarnya adalah masalah internal, yaitu ketiadaan gagasan dan pemikiran yang kokoh.
Menurutnya, PKS seharusnya tidak hanya melompat begitu saja kepada gagasan lain tanpa pertimbangan yang matang.
"Jadi menurut saya persoalan teman-teman PKS adalah persoalan dengan dirinya sendiri," ucapnya.
Lebih lanjut, Fahri menyoroti pentingnya pemikiran yang jelas terkait pembagian kekuasaan eksekutif.
Kekuasaan yang dianggapnya sering disamakan dengan sumber kemakmuran dan pendapatan bagi partai politik, bisnis, serta perizinan.
Baca Juga: 3 Alasan Kenapa Cowok Nangis, Bukan Gak Gentlemen ya Bro!
Artikel Terkait
Wakil Ketua PAN Yandri Susanto Ungkap Nama-Nama Kader Siap Bertarung dalam Pilkada 2024
Rocky Gerung: Dugaan Pelanggaran Demokrasi dalam Kemenangan Prabowo
Rocky Gerung: Jangan Nyagub Lagi! Anies Sebaiknya Gabung Jadi Tim Kampanye dan Bantu PKS
Sri Mulyani Tegur Bea Cukai Terkait Beberapa Kasus yang Viral
Komisioner KPU RI Idham Holik Yakin MK Akan Menolak Gugatan dalam Sidang Sengketa Pemilu Legislatif
Cak Imin Tetap Merahasiakan Nama Calon Pilkada Jatim 2024 "Berbahaya Kalau Khofifah Tahu"