Hasto Kristiyanto: PDI Perjuangan Dukung PPP Buka Komunikasi Politik dengan Beragam Pihak

Bisnisbandung.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memberikan dukungan pada langkah Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Hasto menekankan pentingnya menjaga sejarah partai, khususnya sejarah PPP yang telah lama menjadi sahabat bagi PDI Perjuangan.

Bagi Hasto langkah PPP tersebut penting agar partai yang berlambang Kabah itu tetap eksis di tengah politik Indonesia.

Baca Juga: Kontroversi Wasit dalam Pertandingan Timnas U-23 Indonesia melawan Qatar di Piala Asia U-23 2024

Menurut Hasto, komunikasi politik menjadi kunci keberlangsungan sebuah partai politik.

Dalam konteks PPP, menjaga saluran komunikasi dengan berbagai elemen masyarakat dan tokoh politik merupakan langkah strategis dalam mempertahankan posisinya di kancah politik tanah air.

Dikutip dari youtube kompas, Hasto menjelaskan "Komunikasi politik yang terbuka dan inklusif sangat penting bagi kelangsungan hidup sebuah partai politik."

"Khususnya bagi PPP, langkah ini diperlukan agar tidak terpinggirkan dalam dinamika politik Indonesia," ujar Hasto.

Baca Juga: Netizen Indonesia Menyerbu Akun Instagram Wasit Nasrullo Kabirov setelah Pertandingan Piala Asia U-23 2024

Sejarah panjang PPP sebagai salah satu partai politik tertua di Indonesia membuatnya memiliki nilai dan peran yang signifikan dalam politik tanah air.

Oleh karena itu, menjaga keberadaan dan keberlangsungan partai tersebut menjadi tanggung jawab bersama semua pihak yang peduli terhadap demokrasi dan pluralisme di Indonesia.

Hasto mengatakan "Dukungan kami dari PDI Perjuangan untuk langkah PPP membuka komunikasi politik ini adalah bagian dari upaya menjaga pluralisme dan keberagaman politik di Indonesia."

"Partai-partai politik harus saling mendukung dalam menjaga keberlangsungan demokrasi," tambah Hasto.

Pernyataan Hasto Kristiyanto ini menjadi sorotan di tengah dinamika politik Indonesia yang terus berubah.

Baca Juga: Bayern Muenchen Memilih Julian Nagelsmann untuk Kembali Melatih Setelah Memecat Thomas Tuchel