BIsnisbandung.com-Kapuspen TNI, Mayor Jenderal TNI Nugraha Gumilar, menegaskan bahwa saat ini jajaran TNI-Polri tengah giat memburu para pelaku penembakan terhadap aparat keamanan.
TNI-Polri melakukan pengejaran terhadap anggota OPM yang melakukan aksi biadab tersebut.
Nugraha Gumilar mengecam keras perbuatan anggota OPM yang menyerang Letda Oktovianus hingga menewaskannya.
Baca Juga: Soal Politik Rocky Gerung Menilai Presiden Jokowi Tidak Termaafkan, Walaupun Lebaran
Nugraha mengungkapkan bahwa Letda Oktovianus ditembak dan kepala serta tangan korban turut diparang oleh anggota OPM saat Oktovianus sudah tergeletak tak berdaya.
Kejadian tragis ini terjadi di Pasir Putih, Distrik Aradide, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, pada Kamis, 11 April 2024.
Korban awalnya pergi meninggalkan Koramil 1703-4/Aradide pada Rabu, 10 April 2024. Kapuspen TNI berduka atas gugurnya prajurit TNI, Letda Infanteri Okovianus Sogalrey, Danramil 1703-4/Aradide,
Baca Juga: Prabowo Jadi Presiden, Luhut: Kalau Ditawari Jadi Penasihat Saya Mau
karena diserang dan ditembak oleh gerombolan OPM secara keji. Pasca ditembak, kemudian diparang di bagian kepala dan tangan.
Nugraha menilai perbuatan anggota OPM terhadap Letda Oktovianus sebagai pelanggaran HAM berat.
Sementara itu, Kapendam 17 Cendrawasih, Letkol Infanteri Chandra Kurniawan, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan penelusuran terkait kematian Letda Oktovianus.
Pelaku penembakan diduga berasal dari anggota OPM Paniai pimpinan Matias Gobai.
Letkol Chandra juga mengungkapkan bahwa korban tidak membawa senjata api saat keluar dari markas Koramil hingga ditemukan meninggal dunia.
Artikel Terkait
Dua Pimpinan PSI Diduga Terlibat Kasus Pelecehan Seksual di Jakbar dan Surabaya
Hasto Sebut Semua Boleh Daftar Pilkada 2024 Lewat PDIP Kecuali Keluarga Jokowi
Presiden Jokowi Ingin Ketemu Megawati, Hasto: Bertemu Anak Ranting Dulu
Hasto Suruh Jokowi Bertemu Anak Ranting Dulu Sebelum Megawati, Projo: Bikin Jijik
Prabowo Jadi Presiden, Luhut: Kalau Ditawari Jadi Penasihat Saya Mau
Soal Politik Rocky Gerung Menilai Presiden Jokowi Tidak Termaafkan, Walaupun Lebaran